Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi didampingi Ketua Umum PB IDI dr. Zaenal Abidin memukul gendang beleq sebagai tanda pembukaan Mukernas IDI XX 2014 di Hotel Lombok Raya Mataram, Kamis (23/10/2014) |
GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M.
Zainul Majdi mengatakan, dalam rangka terus mendongkrak Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) di daerah ini, indikator kesehatan memang paling
rumit diselesaikan. Sementara dua indikator IPM lainnya, yakni pendidikan dan
pendapatan terus menerus mengalami peningkatan.
“Selama enam tahun saya diamanahkan menjadi Gubernur NTB, saya melihat
bahwa diantara tiga indikator IPM ini, yang paling rumit diselesaikan, yang
paling membutuhkan waktu yang panjang untuk dituntaskan adalah indikator kesehatan,” kata gubernur saat membuka Mukernas Ikatan
Dokter Indonesia (IDI) Tahun 2014, di Mataram, Kamis (23/10/2014).
Sehingga, kehadiran ratusan dokter dari seluruh penjuru Tanah Air itu
diharapkan dapat memberi kontribusi dalam pembangunan sektor kesehatan di NTB. ‘’Sehingga bisa meningkatkan IPM dan
menghadirkan kualitas manusia dan umat di NTB ini yang lebih baik lagi,’’
imbuhnya.
Zainul Majdi menjelaskan, Pemprov NTB bersama Pemda kabupaten/kota saat ini
sedang berusaha keras untuk membenahi semua indikator-indikator mengani IPM
tersebut. Dari sisi indikator pendapatan, Pemprov terus berusaha untuk memfasilitasi dan menggerakkan
sektor-sektor ekonomi riil yang memang nyata menyerap tenaga kerja yang banyak dan mampu
memberikan imbalan ekonomi yang baik. Sehingga perekonomian masyarakat akan lebih baik.
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi didampingi Ketua Umum PB IDI memotong pita serangkaian Mukernas IDI XX 2014 di Mataram, Kamis (23/10/2014) |
Demikian juga dari sisi indikator pendidikan, Pemprov juga berusaha
membenahi hal-hal yang terkait dengan
itu. “Agar kualitas pendidikan kami di NTB terus meningkat. Dan indikator
kesehatan pun menjadi perhatian yang sangat serius di NTB. Indikator kesehatan
bagi kami di NTB memang berat,”tambahnya.
Beratnya indikator kesehatan itu menurut gubernur jika dilihat dari keseluruhan sarana
prasarana termasuk jumlah tenaga kesehatan yang masih cukup minim. Dimana NTB
masih kekurangan ribuan tenaga kesehatan. ‘’Saya bisa sampaikan bahwa NTB adalah salah satu
provinsi yang prevalensi tenaga kesehatannnya itu masih jauh dari jumlah atau format yang ideal,’’ kata gubernur.
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi saat meninjau stan pameran serangkaian Mukernas IDI XX 2014 di Mataram, Kamis (23/10/2014) |
Disebutkan, dari jumlah tenaga kesehatan, NTB masih kekurangan sekitar
1.400 orang dokter umum. Kemudian kekurangan 100 orang dokter spesialis, 1.900
orang lebih bidan dan 4.000 orang perawat. Untuk itu, jika berbicara
rekonstruksi sistem kesehatan sebagai penopang sistem kesehatan nasional maka
hal itu merupakan isu yang sangat penting.
‘’Sehingga, mudah-mudahan dalam rekomendasi yang dikeluarkan dalam Mukernas
IDI ini, hal yang terkait dengan pemenuhan tenaga kesehatan di daerah-daerah
khususnya di bagian timur Indonesia bisa disebut dan menjadi rekomendasi untuk menciptakan ketahanan kesehatan
sebagai penopang ketahanan nasional,’’ harap gubernur. (Suara NTB)
0 komentar:
Post a Comment