Bukit di daerah Sekotong Barat kering, karena
kekeringan. Kekeringan berkepanjangan membuat Pemkab Lobar kelabakan mendistribusikan air, karena kehabisan anggaran. |
Hingga saat ini total daerah yang terkena kekeringan di
Lombok Barat (Lobar) meluas hingga 114 titik (dusun) yang tersebar pada 29
desa. Jumlah titik kekeringan
diperkirakan akan terus bertambah, lantaran musim kemarau belum berakhir.
Kepala BPBD Lobar melalui
Kabid Kedaruratan dan Logistik, Ahmad Alwan mengaku akibat meluasnya kekeringan,
pihaknya kehabisan dana untuk penyuplaian air bersih. Saat ini, ujarnya, BPBD
mencatat sudah 114 dusun di 29 desa pada enam kecamatan yang terkena
kekeringan. Sebelumnya dusun yang terena
hanya 110, namun bertambah terus. Kondisi ini menyebabkan pihak terkait
mengalami kekurangan anggaran, sehingga mengusulkan tambahan dana ke pusat
melalui provinsi.
Selain itu, pihaknya mengalami
kekurangan armada angkutan, karena hanya memilik dua unit. Untuk itu, pihaknya meminjam
armada di Dinas Sosial, namun masih terbatas
Sementara itu, warga
mengeluhkan pendistribusian air, karena kondisi airnya kotor tak layak
konsumsi. Dismaping itu bantuan air tak merata karena kebanyakan titik yang
mengalami kekeringan parah justru terlewatkan. Seperti beberapa dusun di Desa
Sekotong Barat, belum didistribusikan air.
Sekretaris Desa Sekotong
Barat, Usman mengaku kondisi warga di beberapa dusun sangat krisis. Bahkan, hal
ini diakui warga membeli air dengan harga tinggi. Termasuk di Dusun Tembowong,
kondisinya gersang. Hutan di daerah ini seperti terbakar, tidak ada tanaman
yang hidup. “Petani banyak yang gagal tanam,” ungkapnya.
Ia menyebut di daerah itu ada dua dusun yang parah yakni
Tameran dan Gawah Padak. Jumlah KK yang menghuni dua dusun ini, sekitar 60 KK
lebih dengan jumlah penduduk 120 jiwa. Kondisi terparah dialami empat RT,
termasuk warga yang tinggal di pinggir laut.
Terpisah Kadus Tameran Sekotong, Darsiah mengaku kalau
pihaknya akan mengusulkan ke pemda agar segera menyuplai air ke dusun setempat,
karena kondisi sudah parah, “warga kesulitan air di sini, makanya lewat koran
ini kami mengusulkan agar segera di bantu air ke dusun kami,” harapnya.
Ia mengaku pendistribusian air oleh Pemda melalui BPBD dan Dinas terkait kebanyakan tidak menyasar lokasi yang mengalami kekeringan parah. Tidak semua titik yang mengalami kekeringan memperoleh suplai air. (Suara NTB)
0 komentar:
Post a Comment