Be Your Inspiration

Thursday, 9 October 2014

Penataan Destinasi Wisata NTB Perlu Tiru Selandia Baru



Gili Nanggu di bagian selatan Pulau Lombok 
memiliki pesona yang tidak kalah 
dengan objek wisata di daerah lain. 


Usai berkunjung ke Selandia Baru, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) NTB Drs. H. Muhammad Nasir mengungkapkan bahwa pengembangan destinasi wisata di NTB perlu meniru pengembangan tren kepariwisataan Selandia Baru.


“Saya melihat model pengembangan kepariwisataan di sana cukup bagus, terlebih dalam penataan destinasinya, kemungkinan NTB akan mengikuti hal tersebut. Hal ini akan kita bawa dalam forum Focus Group Discussion (FGD) pada 27 Oktober mendatang,” ungkapnya, Kamis (9/10/2014).

Dalam penataan destinasi, NTB akan dicoba banyak berkiblat ke negara berpenduduk sekitar 400 ribu orang tersebut. Ia juga menekankan, dalam penataan destinasi juga menyangkut soal pemberdayaan masyarakat setempat guna mencegah laju urbanisasi penduduk dari desa ke kota.

“Dalam penataan destinasi, kita juga akan menekankan pada pemberdayaan masyarakat. Terlebih masyarakat yang ada di pinggir pantai. Lebih khusus lagi, masyarakat yang berada di kawasan objek wisata tertentu,” tambahnya.

Pola pengembangan pariwisata  di NTB dirasa kurang efektif dan tidak efisien. Pemerintah diminta lebih cermat terlebih dalam memutuskan kebijakan terkait penentuan langkah yang akan ditempuh untuk mengembangkan pariwisata.

Salah satu pengamat pariwisata, Novi, menilai bahwa pemerintah harus mengubah pola pengembangan yang ada. Pola yang dilakukan selama ini dirasa kurang efektif dan tidak terlalu mengena. Terlebih dalam mempromosikan pariwisata. Pemerintah justru lebih diharapkan melakukan pengembangan dan mempromosikan kebudayaan. Bukan sebaliknya lebih fokus menonjolkan objek yang ada.

“Kita ini harus mempelajari potensi pariwisata kita terlebih dahulu. Semisal di pulau Bali, mengapa mereka lebih menekankan pada sektor pengenalan objek pariwisata dibanding kebudayaan yang ada, itu karena mereka merasa lemah di bidang objek yang mereka miliki. Sebaliknya di kita ini semestinya harus lebih fokus pada pengenalan kebudayaan yang kita miliki, bukan justru pada pengenalan objek atau tempat pariwisatanya,” jelasnya.

Menurutnya, selama ini NTB mengikuti pola pengembangan yang ada di pulau Bali, padahal hal itu sangat kontradiktif terhadap pembangunan pariwisata yang ada di NTB. Semestinya NTB harus memutar pola yakni dengan lebih memunculkan situs kebudayaan dibanding objek wisata yang ada. (Suara NTB)

Share:

2 komentar:

Anonymous said...

Tempat Wisata Indonesia memang tidak kalah dari luar negeri! Apalagi jika penanganannya dilakukan secara tepat. Pasti wisata Indonesia semakin mendunia.

Unknown said...

nice articel!

nonton film online subtitle indonesia terbaru download film gratis nonton movie serial tv drama korea Nonton Film Streaming Captain America Civil War 2016

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive