Be Your Inspiration

Tuesday 19 August 2014

Dukung Wisata Religi Masjid Bersejarah di NTB Dibukukan



Islamic Center di Mataram yang akan jadi pusat wisata religi di NTB

NTB tidak hanya membidik wisatawan dari Eropa, Asia atau Australia semata. Namun, potensi wisatawan asal Timur Tengah, Malaysia, Brunei Darussalam juga menjadi bidikan. Selain gencar melakukan promosi ke luar daerah, NTB juga berusaha memberikan informasi mengenai masjid kuno atau tempat pendidikan Islam yang bisa menjadi lokasi kunjungan wisatawan mancanegara dalam satu buku. 


‘’Adanya buku yang memuat khusus tentang sejarah masjid-masjid dan tempat pendidikan berbasis pesantren (Islam, red) di NTB diharapkan mampu mendukung keberadaan program wisata religi yang sudah dicanangkan pemerintah daerah,’’ ungkap Kabag Humas dan Protokol pada Biro Umum Setda NTB Drs. Fathul Gani, MSi, kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (19/8/2014).  

Masjid Kuno Bayan Lombok Utara
Diakuinya, Danrem 162 Wirabhakti Kol. Arh. Kuat Budiman, SIP, sudah memfasilitasi satu penulis nasional membukukan keberadaan masjid-masjid yang ada di Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa. Nantinya, penulis buku tentang masjid tersebut, ujarnya, tidak hanya menulis tentang masjid-masjid kuno, seperti Masjid Kuno Bayan, Masjid Kuno Pujut dan lainnya. Namun, masjid-masjid yang selama ini menjadi kebanggaan masyarakat, karena gaya arsitekturnya memberikan suasana indah dan khusyuk saat beribadah.

‘’Masjid ini merupakan jati diri dan identitas masyarakat Lombok. Meski untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari agak sulit, tapi mereka mampu membangun masjid dengan gaya arsitektur berbiaya mahal dan menjadi kebanggaan mereka,’’ terangnya.

Masjid Agung Dasan Cermen Kota Mataram NTB
Pihaknya mengharapkan buku tentang masjid di NTB ini segera dicetak, sehingga bisa disebar secara nasional dan internasional. Adanya buku ini setidaknya potensi wisata religi yang sudah lama dicanangkan pemerintah daerah mampu memberikan kontribusi maksimal, baik bagi masyarakat maupun pemerintah.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB Drs. Muhammad Nasir bertekad terus melakukan promosi pariwisata NTB, sehingga semakin banyak wisatawan yang datang berkunjung.  Nasir mencontohkan, event Rinjani Mount Ultra beberapa waktu lalu, dari 500 lebih peserta yang ikut diharapkan mampu mempromosikan tentang NTB.

‘’Kalau  dari 500 itu, masing-masing membawa satu atau dua orang kembali lagi ke NTB, maka berapa banyak wisatawan yang akan datang ke NTB,’’ ujarnya. 

 
Meski demikian, pihaknya mengharapkan keamanan objek wisata harus tetap dijaga. Termasuk masalah sampah di objek wisata harus menjadi fokus perhatian bersama. Pihaknya tidak menginginkan hanya karena persoalan sampah, provinsi yang selalu menjadi sasaran. Namun, diperlukan peranan semua pihak, seperti masyarakat dan pemerintah kabupaten/kota juga harus tetap dijaga. (*)
Share:

2 komentar:

Hulaimi said...

Sayang , foto Masjid Dasan Cermennya tidak keliat semua :(

Lombok Atraktif said...

Terima kasih atas masukannya... Jadi bahan evaluasi Blog ke depan...

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive