Be Your Inspiration

Sunday 17 August 2014

Wakapolda NTB Ingatkan Polisi Jadi Sasaran Tembak



Wakapolda NTB Kombes Pol. Bambang Budi P
BELUM genap setahun, setidaknya ada dua polisi diduga jadi sasaran penembakan orang tak dikenal. Kejadian tragis terakhir menimpa Iptu. Abdul Salam, Kapolsek Ambalawi, Bima Kota.   ‘’Mereka (Pelaku, red) tidak takut lagi dan sudah berani mengancam aparat kepolisian  sebagai target, ini kita sampaikan ke anggota waspada dan waspada,” imbuh Wakapolda NTB Kombes Pol. Bambang Budi P kepada Suara NTB usai upacara HUT RI di Lapangan Gajahmada Polda NTB, Minggu (17/8/2014).


Bahkan imbauan ini mengutip pernyataan Kapolri Jenderal Pol. Sutarman, karena beberapa kejadian serupa juga terjadi di daerah lain. Sebagai catatan, sebelum Abdul Salam tewas, dua polisi juga jadi sasaran korban penembakan. Kejadian pertama menimpa Ipda Hanafi, Kaur Narkoba Polres Bima Kota, Tanggal 28 Maret 2014 lalu. Dua orang ditangkap pascapenembakan itu, namun apa motif sebenarnya,  belum terungkap. 

Hanya berjarak tiga bulan, Kaur Intel Polsek Bolo Polres Bima Kabupaten tewas terkapar di jalan raya, tidak jauh dari rumahnya. Korban ditembak dua orang tak dikenal. Sampai saat ini siapa pelakunya, tanda-tanda ke arah pengungkapan itu belum juga terlihat.  Dua kejadian ini diakui Wakapolda belum maksimal pengungkapannya. 

Terkait peristiwa tewasnya Kapolsek Ambalawi, Iptu Abdul Salam, saat akan bertugas menuju kantornya. Meski masih dalam penyelidikan, Wakapolda mencurigai ada kelompok tertentu yang terorganisir. Tapi apa motifnya,  ia juga belum bisa memastikan. “Pelaku ini sudah tidak manusiawi, ber-Tuhan tapi sebenarnya tidak ber-Tuhan,” tuding mantan Dir Reskrim Polda Papua ini. Bahkan di kelompok masyarakat tertentu, orang–orang ini dilindungi.

Soal kemungkinan lain, terkait tugas anggota yang menjadi sasaran tembak itu, juga menurutnya tidak menutup kemungkinan terjadi. Polisi dalam hal penyelidikan memang dituntut  untuk bisa membuktikan dan menangkap pelaku kejahatan, dengan mengumpulkan bukti kuat dan korelasinya dengan saksi – saksi.

Terhadap tiga kejadian di Kabupaten Bima itu, Wakapolda meminta agar kewaspadaan anggota tidak longgar. Karena biasanya anggota polisi dilihatnya lupa diri bahkan merasa aman dengan seragamnya.
Yang perlu diingatkannya ke seluruh anggota polisi, se aman apapun kondisinya, minimal dalam tugas luar ada pendamping. “Kalau keluar bertugas, minimal dua orang. Jangan merasa hebat,” harapnya.

Terhadap personel sampai perwira yang memegang senjata juga diminta tetap waspada. Tidak menggunakan sembarangan senjata api yang dipegang itu, kecuali untuk melindungi masyarakat dan diri sendiri ketika ancaman berat. Markas komando juga tetap dijaga seperti biasa. Mulai dari Pos Pol, sampai Polsek, Polres, termasuk Polda NTB dijaga personel bersenjata. (Suara NTB)

Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive