Pencarian terhadap dua korban kapal karam asal
Spanyol Victor dan George di Perairan utara Pulau Sangiang Kecamatan Wera
Kabupaten Bima dihentikan. Pencarian tersebut resmi dihentikan pada Sabtu
(23/8) sore. Namun dalam pencarian hari terakhir, Tim SAR berhasil menemukan
dompet dan KTP salah satu korban, yakni George di Perairan Gili Banta.
Kepala Basarnas NTB Bambang Budiawan saat
dikonfirmasi Minggu (24/8/2014), menjelaskan, pencarian terhadap para korban
sudah dilakukan maksimal selama 7 hari penuh dengan melibatkan unsur gabungan
yakni Basarnas NTB, SAR Bima, Pos AL Bima, Sat Polair Bima, Orari, Dinas
Kesehatan Bima, Petugas Pelabuhan, Kodim 1608/Bima yang jumlahnya antara 75
hingga 100 personel. Namun hingga Sabtu malam, hasil pencarian nihil.
Sementara karena sudah dilakukan pencarian selama 7
hari penuh, pihaknya secara resmi menghentikan dan masing-masing petugas
tersebut dikembalikan ke instansi masing-masing. Hal tersebut sesuai dengan
kepastian hukum di mana SAR Indonesia hanya melakukan pencarian selama 7 hari.
“Secara umum operasi kita sudah selesai pada Sabtu sore,” katanya.
Hanya saja, lanjutnya, sesuai dengan informasi yang
dia terima dari KUPP bahwa dalam pencarian terakhir di wilayah Gili Banta,
petugas sempat menemukan KTP milik salah seorang korban yakni George.
Selanjutnya, mengenai KTP ini akan dikoordinasikan oleh KUPP ke keluarga
korban. Mengenai adanya informasi pencarian Minggu, Bambang menyebutkan hal itu
dilakukan kemungkinan karena masih ada keinginan dari pihak keluarga untuk
menemukan korban, sehingga pencarian tersebut dilakukan bersama-sama aparat
setempat. Sementara pihaknya, sejak resmi dihentikan tidak lagi terlibat.
Namun sesuai dengan SOP, jika ada informasi terbaru
dari nelayan atau kapal yang melintas tentu akan ditindaklanjuti. Untuk pusat
informasi sendiri langsung melalui SAR Bima yang tetap akan melakukan
pemantauan.
Selama pencarian, lanjutnya, pihaknya telah menyasar
sejumlah titik perairan dan wilayah terjauh yang disisir yakni wilayah perairan
Sape, Gili Banta dan Tambora. Namun dua korban tersebut tak berhasil ditemui.
Hal ini karena ada berbagai kemungkinan termasuk arus laut sendiri. Sebagai
gambaran, di Selat Sape ada perputaran laut yang satu mengarah ke utara dan
satu ke arah timur. Untuk itu, pihaknya melebarkan radius pencarian hingga
Tambora dan Gili Banta. Dalam pencarian itu, pihaknya juga sempat berkoordinasi
dengan petugas perairan Komodo dan Lantamal VIII. Mereka juga akan terus
mengoordinasikan dengan pihaknya di NTB jika ada perkembangan terbaru.
Saat proses pencarian, sempat ada informasi wisatwan
Spanyol yang ditemukan. namun ternyata peristiwanya berbeda. Yang di NTT,
katanya, memang merupakan tiga wisatawan asal Spanyol. Namun ketiga wisatawan
Spanyol tersebut terkait musibah penyelaman, satu di antaranya tewas dan dua
lainnya berhasil diselamatkan. “Tapi walaupun beda musibah, kami sempat
menyangka itu korban dari Sangiang, setelah kami koordinasikan ternyata mereka
penyelam,” tandas Budiawan,
Terakhir dia menegaskan kembali jika dalam peristiwa
kapal tenggelam di perairan utara Pulau Sangiang ini tercatat 23 dari 25
penumpang serta awak berhasil diselamatkan. Sementara dua korban yang telah
disebutkan tersebut dinyatakan masih hilang. (Suara NTB)
0 komentar:
Post a Comment