Be Your Inspiration

Sunday 3 August 2014

Makna Perayaan Lebaran Topat di Lombok, Analogi Membelah Hati


Janur kelapa yang akan dimasak untuk Perayaan Lebaran Topat

Senin (4/8/2014), sebagian besar masyarakat suku Sasak merayakan Lebaran Topat. Lebaran Topat (ketupat) ini dirayakan tujuh hari pascaperayaan Idul Fitri. Sudah menjadi tradisi di masyarakat, merayakan Lebaran Topat dengan berbagai kegiatan salah satunya adalah ziarah makam khususnya ke makam-makam para wali yang berjasa menyebarkan Islam di Lombok. Setelah ziarah, biasanya masyarakat menuju ke objek wisata bersama sanak keluarga.


Terlepas dari segala bentuk selebrasi tersebut, sebenarnya dalam Lebaran Topat terkandung makna khusus. Lebaran Topat adalah sebuah analogi untuk membersihkan hati dari segala penyakit seperti iri, dengki, sirik, dan lainnya.

Budayawan Sasak, Drs.H. Lalu Anggawa Nuraksi menerangkan, dari aspek religius atau agama, Lebaran Topat mengandung makna bahwa di hari itu umat Muslim membelah hati dari segala sifat buruknya. Belah ketupat atau topat dianalogikan seperti membelah sebuah hati. "Sehingga orang Sasak harus melakukan belah topat di makam para wali," terangnya dihubungi Suara NTB, Minggu (3/8/2014).

Janur kelapa untuk ketupat

Dalam kepercayaan masyarakat Sasak, ketupat sebagai hidangan wajib tidak boleh dibuka dengan menarik bungkus atau janurnya, tapi harus dibelah menggunakan pisau. "Harus dibelah. Jika tidak, orang Sasak bisa kepusaq (kesasar)," jelasnya.

Mantan Kepala Bappeda Kota Mataram ini menerangkan makna lain dari perayaan Lebaran Topat. Lebaran Topat juga bermakna wujud rasa syukur. Dapat juga diartikan melebarkan taubat yang sekarang istilahnya Lebaran Topat. Konon dulu para wali yang melakukan syiar agama selalu membawa ketupat sebagai bekal utama.

Lebaran Topat ini juga tidak hanya menjadi tradisi di Lombok, di berbagai daerah di Indonesia juga merayakan Lebaran Topat. Termasuk beberapa negara di kawasan Asia Tenggara seperti Brunei Darussalam dan Malaysia. Makna perayaan di berbagai tempat tersebut juga berbeda-beda. Di Jawa dijadikan sebagai simbol kelahiran kembali. "Untuk menunjukkan manusia baru yang harus menyucikan diri dengan saling memaafkan. Disana topat dijadikan sebagai hantaran kepada orang-orang yang dituakan," terangnya.

Di daerah Sulawesi, Sumatera, dan beberapa negara Asia Tenggara, topat dijadikan sebagai simbol kerendahan hidup. Hidup harus seperti pohon kelapa, walaupun diterjang angin tetap sulit untuk tumbang. Selain itu, pohon kelapa adalah pohon yang mempunyai banyak manfaat mulai dari batang, daun, buah, dan sabutnya. "Diharapkan setelah selesai Syawal, umat Islam akan bermanfaat untuk orang banyak," imbuhnya.

Perkembangan saat ini khususnya di Lombok, perayaan Lebaran Topat juga dikaitkan dengan kegiatan pariwisata atau pelesir. Pada saat Lebaran Topat warga berbondong-bondong menyerbu tempat-tempat wisata. Anggawa mengatakan masyarakat boleh merayakannya dengan bersenang-senang asalkan tidak berlebihan. "Setelah ke makam boleh ke pantai tapi tidak boleh bertentangan dengan norma agama dan budaya," sarannya.

Saat ini Lebaran Topat telah dikemas menjadi sebuah agenda tahunan oleh beberapa kabupaten/kota. Anggawa mengkritisi terkadang perayaan Lebaran Topat yang dilaksanakan pemerintah kabupaten/kota terkesan di luar batas. "Budaya dan tradisi diabaikan. Bahkan lebih ke arah hura-hura," kritiknya.

Sebagai budayawan ia berharap perayaan Lebaran Topat tetap dilestarikan, namun harus tetap disertai dengan norma agama, adat dan budaya. ‘’Melalui itu kita harus tingkatkan martabat kesasakan itu sendiri,’’ demikian Lalu Anggawa Nuraksi. (Suara NTB)
Share:

1 komentar:

aulia jina said...

Yuk kembali merapat dan satukan kembali kekuatan kita untuk berjamaah bersama...... PT veriTRa sENtosa Internasional ....

VSI kini telah REBORN ( lahir kembali ) menjadi TRENI ( bacanya tren-i ) dan VPAY telah reborn menjadi PayTREN..... PayTREN akan setara dan bahkan melebihi PayPall nantinya...... اِÙ†ْ Ø´َØ¢ Ø¡َ اللّÙ‡ُ .......

Perusahaan ini dikawal langsung ownernya ustadz Yusuf Mansur, Insya Allah perusahaan ini akan semakin BESAR dan jangka panjang dan bukan perusahaan yg dirancang untuk jangka pendek

Dalam membangun bisnis jaringan untuk jangka panjang dan bisa diwariskan, sangatlah penting Kekuatan Legalitas dari Perusahaan Jaringan itu sendiri. Banyak perusahaan jaringan yg tidak dilengkapi dengan Legalitas yg benar shg hanya akan bertahan kurang dari 1 Tahun........

Salam sukses Barokah.....Lebih jelasnya mengenai peluang Bisnis ini Kunjungi http://suksespaytren.com/wan-vsi

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive