Be Your Inspiration

Sunday, 3 August 2014

Kondisi Penderita Tumor Asal KLU Makin Memprihatinkan



Ratni, warga Dusun Lembah Berora Desa Selengen Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, penderita tumor di bagian perut makin memprihatinkan. Terlebih saat dirujuk ke RSUP NTB beberapa waktu lalu, pasien tumor ini ternyata tak memperoleh perawatan sama sekali. Konon, pemegang Jamkesmas ini belum diregister ke BPJS menjadi alasan dirinya belum mendapat perawatan maksimal di RSUP NTB.


KEPADA wartawan, Ratni, Sabtu (2/8/2014) lalu mengakui, dirinya sempat dibawa ke RSUD Tanjung. Dua hari di RSUD Tanjung, ia kemudian dilarikan ke RSU Provinsi NTB. Namun sampai di RSU Provinsi, ia justru tak memperoleh perawatan sebagaimana diharapkan. Ia dan beberapa anggota keluarga telantar, karena adanya kekeliruan sistem rujukan.

Ratni, salah satu penderita tumor perut dari KLU
yang belum tertangani maksimal.
"Saya dan anggota keluarga telantar sesampai di Mataram (RSUP NTB, red). Kami pun terpaksa pulang, itu pun dengan biaya sendiri, dari dana yang diberikan oleh Ibu Diah (Anggota DPD RI Dapil NTB) dan Kelompok Karang Taruna Desa Sokong," kata salah anggota keluarga yang turut mengantar ketika itu.
Walau Ratni dan keluarga sudah mendapat jaminan perawatan dari Dikes KLU dan sokongan materil dari penderma untuk biaya hidup keluarga selama berada di RSUP, namun keinginan berobat tak kunjung didapat. Merasa dikecewakan, pihak keluarga pun memutuskan untuk membawa pasien pulang ke kampung halaman sebelum memperoleh pelayanan medis yang dibutuhkan.

Kepala Dikes KLU, dr. H. Benny Nugroho S., jelang Lebaran lalu mengakui adanya kesalahan prosedur administrasi. Pasien tumor ini masih memegang Jamkesmas dan kartu itu pun belum diregister ke BPJS Kesehatan. "Memang terjadi kesalahan prosedur administrasi. Kartu Jamkesmas yang dipegang Ibu Ratni belum diregister ke BPJS," kata Benny. "Saya komplain juga ke RSUP, apakah petugas kesehatan di provinsi tidak bisa komputer? Sambil telepon saya katakan, tolong buka komputer, karena semua sudah link, sehingga pasien tidak harus dipulangkan," katanya lagi.

Benny mengakui sekitar 2 tahun lalu, pasien ini telah ditangani oleh puskesmas. Saat itu, Ratni ditetapkan sebagai pemegang Jamkesmas, namun catatan medis memvonis dirinya harus menjalani operasi. Saat itu pula, yang bersangkutan pernah dirujuk ke RSUP NTB. Namun karena harus menunggu masa operasi dalam waktu yang relatif cukup lama, pasien dan keluarga akhirnya pulang, karena tak ada biaya hidup selama menunggu waktu operasi.

"Begitu saya tahu infonya, saya sampai katakan, tolong pasien saya dari KLU, jangan tidak dilayani. BPJS ini link se-Indonesia, jadi dengan sistem komputerisasi sebenarnya tidak ada kendala," cetus Benny. Atas alasan ini pula, Benny berencana mengubah haluan BPJS Rujukan dari RSUP ke RS Harapan Keluarga Mataram. (Suara NTB)


Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive