Be Your Inspiration

Wednesday, 13 August 2014

Gubernur NTB Sayangkan Aksi Kekerasan di Sekolah


Ilustrasi kekerasan pada anak didik di sekolah
Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi sangat menyayangkan masih ada kekerasan terhadap murid dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh oknum guru di daerah ini. Untuk itu, ia langsung memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB, Drs. H. Imhal untuk berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk memastikan metode pendidikan yang digunakan guru di sekolah tidak ada kekerasan.


“Kalaupun memang terjadi seperti itu, itu ada prosesnya. Di manapun di republik ini kekerasan fisik itu adalah termasuk penganiayaan. Dan saya mohon, saya minta ada Kepala Dinas Dikpora di sini supaya disampaikan kepada kabupaten/kota sebagai pembina langsung sekolah-sekolah yang ada, bahwa yang kita kerjakan kedepan itu bukan hanya membenahi sekolah, membenahi sarana fisik tetapi juga memastikan metode pendidikan itu juga tidak ada kekerasan,” ujarnya usai melepas 22 Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Selasa (12/8/2014).  

Menurutnya, guru itu tugasnya adalah mendidik siswa. Pendidik yang baik dilandasi dengan rasa kasih sayang. Dalam hal ini, ada seribu metode pendidikan atau metode mengajar yang dapat digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

“Alih-alih melakukan kekerasan fisik. Kekerasan verbal pun itu juga tidak baik. Guru mengatakan muridnya bodoh itu bahaya betul, karena itu akan melahirkan aura negatif bagi anak. Justru guru tugasnya memberikan sugesti dan membangkitkan energi posistif anak didiknya,” ujarnya mengingatkan.

Diberitakan, kasus kekerasaan dalam dunia pendidikan kembali terjadi, sedikitnya 26 siswa di SDN 21 Cakranegara diduga dipukul secara massal oleh seorang oknum guru. Akibatnya, sejumlah siswa mengalami luka lebam di bagian paha dan betis korban. Tidak terima dengan kejadian tersebut, wali murid melaporkan kasus tersebut ke Ombudsman RI Perwakilan NTB.

Salah seorang wali murid yang enggan dikorankan namanya ini mengatakan, tidak menerima perilaku atau tindakan yang dilakukan oleh oknum wali kelas atau guru yang melakukan kekerasan fisik terhadap siswa. Pasalnya, kejadian tersebut tiga hari secara berturut–turut dilakukan. (Suara NTB)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive