Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kabupaten
Lombok Utara (KLU), mengeluhkan minimnya infrastruktur penerangan jalan yang
berada di sekitar kawasan pariwisata. Khusus di Kecamatan Pemenang, Hipmi
melihat tidak adanya upaya dari Pemda dan BUMN - PLN untuk menambah sarana dan
prasarana penerangan jalan.
"PLN sejak masuk di Pemenang sekitar tahun
1984, praktis tidak banyak lampu penerangan jalan yang disediakan di
lokasi-lokasi pariwisata Kecamatan Pemenang. Sekarang saja bisa kita saksikan,
dari Kantor Camat Pemenang sampai perbatasan Tanjung lampu PJU (Penerangan
Jalan Umum) tidak ada," kata Ketua III Bidang Pariwisata, Hipmi KLU,
Asmuni Bimbo, Rabu (6/8/2014).
Selain di titik tersebut, Bimbo juga menyinggung
minimnya sarana PJU di seputaran kawasan wisata Bangsal, serta jalur wisata
dari Pemenang ke Barat menuju arah Malimbu. Demikian pula dengan kawasan wisata
yang ada di Jalur Pusuk. Pada malam hari kawasan ini masih dalam kondisi gelap.
Dari jalur Pusuk perbatasan ke arah kawasan KLU, hanya ada dua titik lampu yang
tersedia dan menyala.
Bimbo lantas membandingkan saran PJU di tempat lain
di KLU. Di jalur Lendang Berora sampai Gondang, berjejer PJU di sebagian besar
jalur. Kondisi ini menurutnya tidak sebanding dengan kontribusi Kecamatan
Pemenang khususnya sektor pariwisata Tiga Gili sebagai penyumbang PAD terbesar
KLU mencapai 70 persen. "Seharusnya PAD yang disetorkan oleh masyarakat
sektor pariwisata dialokasikan kembali ke masyarakat. Bangsal pada malam hari
gelap gulita, harusnya ini jadi prioritas yang dibenahi oleh Pemda," ujar
Bimbo.
Rumah Adat Senaru yang juga menjadi daya tarik. Sayangnya, lampu penerangan jalan di kawasan ini masih minim |
Ironi bagi Bimbo, penataan sektor pariwisata dengan
perangkat sarana dan prasarana penerangan itu seolah tak terpikirkan oleh Pemda
KLU. Pada aspek Sarpras yang menjadi kebutuhan pelaku pariwisata di kawasan Tiga
Gili saja, dirinya mensyukuri langkah Pemprov NTB yang mengalokasikan anggaran
untuk perbaikan.
"Pemprov sudah mulai menata kawasan di
Trawangan, lalu Pemda KLU kapan? Jangan hanya menerima PAD saja, harus komitmen
jika memang sektor pariwisata dianggap primadona," lanjutnya.
"Pembangunan saat ini masih timpang, di
Pemenang kami merasakan minimnya sentuhan Pemda," pungkas Bimbo. (Suara NTB)
0 komentar:
Post a Comment