Be Your Inspiration

Monday, 18 August 2014

Tiga Dusun di Desa Bengkaung Lombok Barat Krisis Air Bersih

Sekitar 450 Kepala Keluarga (KK) di tiga dusun di Desa Bengkaung dilanda defisit air, karena lokasi daerah ini berada di dataran tinggi. Karena letak daerahnya itu, menyebabkan lapisan mengandung air sangat dalam, sehingga menyulitkan warga memperoleh air di saat musim kemarau seperti saat ini.


Demikian hasil identifikasi lapangan yang dilakukan Kelompok Kerja  Nyata (KKN) Universitas Gajah Mada (UGM) di Desa Bengkaung. Ketua KKN UGM di Desa Bengkaung Alfin, menjelaskan, dari hasil identifikasi yang dilakukan di lapangan, dalam memperoleh data terkait lokasi yang mengalami kekurangan air, pihaknya sedikit mengalami kesulitan. Alasannya, di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) mengaku kekurangan data. ‘’Karena itu kami berinisiatif melakukan survai lapangan terkait lokasi yang defisit air dan mata air di daerah setempat,’’ ujarnya.

Desa Bengkaung, ungkapnya,  dihuni sekitar 3.900 jiwa, sebagian besar penduduk di tiga dusun yakni Seraye, Bunut Boyot dan Pelolat mengalami kekurangan air. Di Dusun Pelolat mengalami kendala air, karena lapisan tanah yang mengandung air sangat dalam. Di samping itu, akses jalan susah. Sementara Dusun Bengkaung Daye, Bengkung Lauk dan Tengah sudah bisa mengambil air dengan menggali tanah. Sedangkan di Dusun Bunean telah memperoleh bantuan sumur bor dari Distamben.

Untuk membantu warga dan Pemda mengatasi persoalan ini, kelompok KKN ini melakukan pendataan terkait kebutuhan air dalam 1 KK, sehingga diperkirakan berapa jumlah sumur bor yang perlu dibangun Pemda.

Menurut mahasiswa jurusan  geologi ini, lapisan tanah yang mengandung air di daerah itu sangat dalam, sehingga susah memperoleh air. Karena itulah perlu dibangunkan sumur bor dengan kedalaman d iatas 100 meter dan tempat penampungan air hujan.

Saat kondisi musim kemarau, warga kesulitan memperoleh air. Warga terpaksa mengambil air ke dusun tetangga dengan menempuh jarak 2 sampai 3 kilomter. Ia berharap agar hasil identifikasi lapangan ini ditindaklanjuti Pemda.

Menyikapi hasil identifikasi lapangan ini, Wabup Lobar, Fauzan Khalid S.Ag, M.Si, tidak menampik, jika sejumlah dusun di Desa Bengkaung rawan kekurangan air. Karena itu, solusi yang akan dilakukan pemda dengan membangun sumur bor di sejumlah lokasi itu. “Tahun 2015 ini akan dibangun dua titik,” janjinya. Terkait pembangunan sumur bor ini, telah dilakukan survai, sehingga tinggal dilakukan pemasangan sekitar Maret 2015. (Suara NTB)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive