Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi (tengah) didampingi Kapolda NTB, Moechgiyarto (kiri) dan Sekda NTB, H.M.Nur, saat memimpin rapat tertutup isu keberadaan ISIS |
Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi beserta Forum
Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) NTB menggelar rapat tertutup membahas salah
satu isu yang cukup menyita perhatian publik yakni keberadaan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Polda NTB telah mencium ada indikasi
yang mendukung gerakan organisasi ISIS
tersebut di daerah ini walaupun saat ini masih sebatas dalam bentuk dukungan
doa.
Terkait dengan hal ini, gubernur meminta
seluruh tokoh-tokoh agama Islam yang ada
di NTB untuk turun tangan. Dengan menjelaskan kepada masyarakat bahwa
organisasi gerakan ISIS sangat bertentangan dengan nilai agama, konstitusi dan ideologi bangsa.
‘’Setelah menerima
dan mendengar penjelasan-penjelasan dari para pemimpin kita (FKPD, Red).
Menurut kami pimpinan FKPD, penegasan kami bahwa ISIS ini adalah sesuatu yang
bertentangan dengan konstitusi dan ideologi kita. Oleh sebab itu, saya ajak
tokoh-tokoh, jangan enggan untuk menjelaskan, ini bertentangan dengan agama, ideologi dan
konstitusi kita. Tidak ada tempatnya untuk hidup di Indonesia. Sampaikan dengan
lugas, dengan terang benderang,’’ tegas gubernur dalam acara halal bihalal dengan FKPD, FKDM,
FKUB dan pimpinan parpol usai
menggelar rapat tertutup di Aula Kantor
Bakesbangpoldagri NTB, Kamis (7/8/2014).
Gubernur mengharapkan, jika ada warga NTB yang simpati
dengan gerakan ISIS maka tokoh agama dan
tokoh masyarakat harus mengajak mereka untuk berdialog. Ia yakin, dengan adanya dialog maka akan sampai pada titik temu
kepahaman bahwa ISIS adalah gerakan yang destruktif.
‘’ISIS ini kalau
kita kaji lebih dalam, lebih jauh dari itu adalah satu gerakan yang walaupun
mengatasnamakan Islam namun hal yang dilakukan betul-betul bertentangan dengan
tuntunan Islam. Kita melihat dari tayangan-tayangan yang di-upload oleh kelompok ISIS itu, tayangan video yang menggambarkan bagaimana kekejian dari kelompok ini,’’ paparnya.
Tuan Guru Bajang (TGB)- sapaan gubernur, yang pernah menimba ilmu di
Universitas Kairo Mesir itu menjelaskan, bagaimana ISIS memenggal kepala orang
yang menolak dibaiat oleh mereka. Siapapun yang menolak untuk dibaiat oleh
mereka maka konsekuensinya akan dibunuh. ‘’Ini adalah
konsepsi yang betul-betul bertentangan dengan tuntunan Islam. Islam itu tidak
pernah menyebar dan disebarkan dengan cara seperti itu,’’ jelasnya.
Ditambahkan, secara konstitusi, ideologi dan pemahaman Islam yang dianut oleh masyarakat Indonesia, ISIS
bertentangan secara diametral. Sehingga pantas bagi seluruh masyarakat
Indonesia untuk menjauhkan diri dari gerakan ISIS sejauh-jauhnya. ‘’Jangan didukung, apalagi berbaiat.
Sikap yang kita ambil sebagai seorang muslim itu berdasarkan kepahaman,
jangan ikut-ikutan,’’ pesannya.
Bukan berarti, kata TGB, karena ISIS dilahirkan oleh
orang Arab dan lahir di negara Islam lantas menjadi legal. Pasalnya, apa yang
dilakukan ISIS sangat bertentangan dengan tuntunan agama Islam. Gubernur
menjelaskan, isu-isu yang berkembang di Timur Tengah bukan semuanya memiliki
substansi yang sama. Seperti isu Palestina dengan Israel dan isu pemberontakan
di Syria dan Irak.
Menurutnya, dua isu itu sangat berbeda. Dimana kalau isu
antara Palestina dengan Israel bukan saja isu soal agama tetapi juga isu
tentang kemanusiaan sehingga wajib dibela. Karena dalam UUD 1945, semua bangsa
Indonesia sudah berikrar bahwa kemerdekaan adalah hak setiap bangsa sehingga
penjajahan di atas dunia harus dilawan.
Sementara isu pemberontakan di Syria dan Irak yang
memunculkan ISIS tidak sama substansinya
dengan masalah Palestina dan Israel. Pemberontakan di Syria merupakan pemberontaan terhadap pemerintah yang sah. (Suara NTB)
0 komentar:
Post a Comment