Be Your Inspiration

Sunday 10 August 2014

Wisatawan Republik Dominika Tewas di Gunung Rinjani




Jenazah Mario Alvonso Rodrigues Monegro saat dievakuasi ke RSUD Dr.R Soedjono
Seorang wisatawa asal Republik Dominika, tewas di Gunung Rinjani. Wisatawan yang diketahui bernama Mario Alvonso Rodrigues Monegro (26), tewas diduga setelah jatuh terpeleset saat hendak pulang dari pendakiannya tengah malam, Sabtu (9/8/2014) lalu.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Agus Budiono yang dikonfirmasi Suara NTB Minggu (10/8/2014)
mengatakan, lokasi tempat wisatawan itu diduga jatuh memang cukup terjal dan cukup berbahaya. Sabtu sekitar pukul 24.00 Wita jenazah korban baru bisa dievakuasi.

Adapun kronologis kejadiannya, saat pulang dari pendakian sekitar pukul 20.30 Wita korban terjatuh di Sungai Keting dengan kedalaman kurang lebih 15 meter. Diduga kuat akibat benturan di kepalanya,  korban begitu terjatuh langsung tewas di tempat.

"Dari informasi sementara yang saya terima, korban awalnya dalam kondisi sakit ketika melakukan pendakian dan meminta tolong untuk segera dievakuasi secepatnya, akhirnya ada tukang ojek yang naik untuk mengevakuasi," katanya.

Ketika dalam perjalanan dari pos dua, kata dia, korban mengalami kecelakaan dan kemungkinan terperosok ke dalam jurang sehingga menyebabkan wisatawan asing tersebut meninggal dunia.

"Namun kami masih belum berani memastikan apakah memang benar meninggal dunia karena kecelakaan atau ada penyebab lain. Kami masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian," ujarnya.

Mario Alpanso Rodriguez diketahui melakukan pendakian ke Gunung Rinjani seorang diri pada Jumat (8/8), melalui jalur Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.

Jenazah warga negara asing itu dievakuasi oleh puluhan porter, petugas kesehatan dan petugas TNGR dari lokasi kejadian, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selong, Kabupaten Lombok Timur.

‘’Informasi yang saya terima korban akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB, tapi saya belum tahu pasti kapan karena saya juga masih mengumpulkan keterangan-keterangan dari lapangan,’’ kata Agus.

Menurut dia, kendaraan bermotor dilarang masuk ke jalur pendakian, namun entah karena alasan apa, sehingga ada warga yang berani membawa sepeda motor untuk melakukan evakuasi.

"Selama ini kami tidak membolehkan kendaraan naik ke jalur pendakian karena medannya berat dan terjal, apalagi tengah malam. Tapi untuk lebih jelasnya, kami menunggu hasil penyelidikan polisi," kata Agus.

Korban informasinya dijemput menggunakan sepeda motor memasuki kawasan TNGR. Meski sejatinya tidak diperbolehkan, sepeda motor memaksa masuk melewati medan yang memang tidak cocok untuk sepeda motor. Akibatnya, sepeda motor mengalami kecelakaan dan si korban terpeleset jatuh ke sungai hingga tewas. ‘’Demikian yang bisa kami informasikan, selebihnya kami menunggu penyelidikan kepolisian,’’ ujarnya. (Suara NTB).
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive