seorang petugas hotel di Gili Air Lombok Utara membawa perlengkapan hotel menggunakan sepeda. |
Setiap tahun angka kunjungan wisatawan baik domestik
maupun mancanegara tujuan NTB terus mengalami peningkatan. Sayangnya
peningkatan itu tidak sejalan dengan pemerataan pembenahan infrastruktur berupa
ketersediaan fasilitas umum (Fasum) pada objek pariwisata di NTB.
Salah satu akademisi yang melakukan pengamatan terhadap perkembangan pariwisata NTB mengungkapkan kondisi infrastruktur di daerah ini masih miris. Sejumlah objek pariwisata yang dinilainya cukup potensial belum mendapat sentuhan untuk dikembangkan secara maksimal. Padahal, objek – objek wisata yang potensial itu acap dikunjungi oleh wisatawan dalam maupun luar negeri.
“Kemajuan pariwisata NTB berkembang pesat. Beberapa
indikatornya adalah meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke NTB, kemudian destinasi
wisata daerah ini sudah mulai dilirik dari luar, buktinya arah visitor, atau study tour, baik dari Bali dan Jawa sudah mengarah ke NTB,” jelas
Direktur Akademi Pariwisata (Akpar) Mataram, Drs. I Putu Gede, M.Par, Kamis (6/11/2014).
Dia mengungkapkan tidak sedikit objek pariwisata di
NTB ini memiliki potensi untuk dikembangkan. Meski demikian, dia tidak menampik
bahwa pemerintah terus menggarap dengan serius agar sektor pariwisata berjalan
maskimal. Ia hanya berharap agar pemerintah tidak hanya terpaku untuk
mengembangkan beberapa objek saja,
melainkan banyak titik objek wisata yang juga perlu mendapat sentuhan.
“Hampir seluruh kawasan wisata di Lombok ini sangat
potensial, dan itu harus digarap dengan maksimal. Tetapi kita yakin dan optimis
bahwa pemerintah pasti serius melalui kebijakannya untuk menata dan mengelola objek
wisata kita. Namun yang perlu ditekankan, semestinya pemerintah juga melihat
mana objek wisata yang perlu dikembangkan,” tambahnya.
Sementara itu, dari pihak pemerintahan khususnya
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB saat ini membidik objek – objek
wisata unggulan untuk mendapatkan perhatian dan pengembangan. Salah satu objek
wisata unggulan yang sedang dikembangkan itu adalah objek wisata Gili
Trawangan. Saat ini, pemerintah sedang membangun jalan lingkar sebagai wujud
realisasi penataan destinasi wisata. Proyek yang menelan anggaran senilai Rp
3,5 miliar itu ditargetkan selesai pada 19 Desember 2014 mendatang.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar)
Drs. H. Muhammad Nasir mengungkapkan proyek itu sedang dikebut agar
pengerjaannya tidak sampai keluar pada tenggat yang sudah ditentukan.
Sebelumnya ia mengatakan proyek itu akan diselesaikan dalam masa pengerjaan
sekitar 160 hari. (Suara NTB)
0 komentar:
Post a Comment