Be Your Inspiration

Monday, 17 November 2014

NTB akan Promosi Wisata ke Australia



 
Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi saat menerima
perwakilan PHRI NTB di ruang kerjanya, Senin (17/11/2014).
Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengakomodir kegiatan yang diusulkan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB mengenai promosi wisata NTB di Australia menggunakan dana yang sedianya dialokasikan untuk market fund yang semula diberikan kepada maskapai penerbangan Jetstar Airways. Selain mendatangkan media-media Australia ke NTB sesuai rencana  kegitan BPPD NTB, PHRI juga akan melakukan promosi ke Australia.


“Pak Gubernur pada prinsipnya untuk promosi wisata ke Australia ditingkatkan. Salah satunya itu juga disampaikan PHRI ingin promosi ke Australia. Dibicarakan lagi teknisnya dengan BPPD, kita tidak ingin gejolak ini muncul lagi. Jadi solusi tadi beliau, dua-duanya (diakomodir),” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, Drs. Muhammad Nasir dikonfirmasi usai menghadap Gubernur bersama jajaran pengurus PHRI NTB di ruang kerjanya, Senin (17/11/2014).

Dengan promosi itu, kata Nasir, ada kesanggupan dari PHRI untuk mendatangkan wisatawan  Australia ke NTB bekerjasama dengan customer di negeri Kanguru itu. Untuk kegiatan promosi PHRI ke Australia itu membutuhkan anggaran sekitar Rp 199 juta. Kemudian, untuk mendatangkan media Australia ke NTB diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp 350 juta.

Masalah yang diadukan PHRI saat audiensi dengan Gubernur, terkait dengan masalah konektivitas penerbangan dari Australia-Bali-Lombok yang menggunakan pesawat Garuda Airlines. Selama ini, katanya, konektivitas dari Bali ke Lombok yang sering terganggu akibatnya mempengaruhi kunjungan wisatawan ke NTB.

“Supaya jadwalnya bisa konek langsung ke Lombok. Dia itu interkoneksi tetapi jadwal dari Bali ke Lombok itu yang sering berubah sehingga mempengaruhi kunjungan wisatawan Australia ke Lombok. Supaya okupansi hotel tak menurun. Selain itu yang disampaikan terkait dengan edaran menteri yang melarang PNS rapat atau menggelar pertemuan di hotel. Prinsip pak Guberur, tidak melarang kami yang penting bisa dipertanggungjawabkan,” imbuhnya.

Dengan adanya surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang melarang PNS rapat di hotel, sangat mengancam keberlangsungan hotel. Sementara di satu sisi mereka membuka lapangan pekerjaan. Disamping itu, jika kebijakan pelarangan PNS rapat di hotel benar-benar dilaksanakan maka wisata MICE NTB otomatis akan turun drastis.

“Dengan turunnya kegiatan MICE. PHRI mengambil peran, mereka ingin promosi. Ke depan di luar pemerintah itu lebih besar, itu harapan pemda bagaimana konektivitas terus semakin ditingkatkan dan semakin lancar,”pungkasnya.

Sementara itu, Ketua PHRI NTB, I Gusti Lanang Patra menyebutkan, PHRI diminta untuk mencari terobosan-terobosan baru supaya wisatawan asal Australia tetap berkunjung ke NTB. Untuk itu, PHRI akan melakukan promosi ke Australia mensosialisasikan kepada pelaku wisata dan wisatawan bahwa meskipun rute Perth-Lombok sudah ditutup namun masih bisa ke Lombok melalui Bali. Seperti Perth-Bali-Lombok, Brisbane-Bali-Lombok dan Melbourne-Bali-Lombok menggunakan pesawat  Garuda Airlines.

“Semuanya kita jalankan. Jadi bussiness  to costumer langsung supaya pasar Australia ini tak putus. Tetap terkomunikasikan. Nah Seandainya ada Airlines baru, tidak susah lagi kita untuk sosialisasi. Karena maintenance untuk pasar Australia kita jaga,” terangnya.

Dengan promosi ke Australia itu, akan memberitahukan kepada wisatawan dan pelaku wisata Australia bahwa ada jalur menuju Lombok dari Australia dari Bali. “Sehingga paket tour mereka itu bisa mereka jual. Terasa sekali pasca berhentinya operasi Jetstar ini. Karena waktu Jetstar itu nomor satu wisatawan Australia ke NTB,  sekarang langsung drop. Sekitar 15 persen turun tingkat okupansi hotel,”sebutnya.

Lanang mengatakan, gubernur akan memfasilitasi berbicara dengan jajaran manajemen PT. Garuda Airlines supaya waktu transit pesawat Garuda di Bali ke Lombok tidak terlalu lama. “Kalau bisa mereka beli tiket itu Perth-Lombok dengan Garuda. Konektivitasnya ke Lombok dari Bali yang tak bagus. Beliau akan mengupayakan membicarakannya  dengan  pihak Garuda,”pungkasnya. (Suara NTB)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive