Kepala Kantor SAR Mataram, Budiawan |
Basarnas bersama instansi lain yang terlibat dalam pencarian
pesawat latih Liberty LX2 - KKL milik PT.LIFT, sepakat menghentikan proses
pencarian. Penghentian ini setelah tim maksimal mengidentifikasi, bahkan dua
hari perpanjangan.
‘’Pencarian sudah kami lakukan tujuh hari, bahkan sudah
diperpanjang dua hari, tapi hasilnya nihil sampai sejauh ini," kata Kepala
Kantor SAR Mataram, Budiawan, Jumat (7/11/2014) petang.
Keputusan penghentian operasi pencarian itu juga
dikoordinasikan dengan Polair Polda NTB, BPBD Sumbawa. "Berdasarkan kesepakatan,
penghentian pencarian diputuskan Pukul 17.00 Wita," terang Budiawan.
Selama proses pencarian dengan total durasi waktu sembilan
hari ini, sudah dilaporkan ke Basarnas pusat, sehingga berdasarkan gambaran
yang disampaikan, Basarnas pusat memerintahkan dihentikan. "Kami sudah
berusaha maksimal melaksanakan operasi, mengerahkan kekuatan bersama Polair dan
BPBD, tapi hasilnya tidak ada tanda tanda kearah temuan ke pesawat dan
korban," terangnya.
Tapi berdasarkan hasil identifikasi, pesawat diperkirakan
sudah terseret arus bawah laut yang deras. Dari petunjuk selama pencarian,
dipastikan pesawat latih itu terseret ke arah selatan, dari Teluk Saleh menuju
arah selat, bahkan diperkirakan tembus ke samudera. Petunjuk ini berdasarkan barang barang yang
ditemukan, seperti tabung pemadam kebakaran, aluminium foil, sampai ke ransel,
dompet serta KTP, mengarah ke arus selatan.
Juga tidak ada tanda tanda ditemukan korban.
Diperkirakannya, korban terperangkap pada seat
belt pesawat. Sebab diprediksinya, jika korban tidak terikat seat belt, maka akan terapung sejak tiga
hari tenggelam.
0 komentar:
Post a Comment