Be Your Inspiration

Tuesday 25 November 2014

Erica Zainul Majdi : Gerakan 1000 HPK Penentu Kualitas Generasi NTB




Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi pada
acara sosialisasi  
Hari  Pertama  Kehidupan 
di Pendopo Gubernur NTB).

Ketua Tim Penggerak PKK  NTB Hj. Erica Zainul Majdi berharap program sosialisasi gerakan 1000 Hari  Pertama Kehidupan (HPK) dapat menjadi wadah bagi kelompok kerja operasional (pokjanal) NTB mengevaluasi strategi Kebijakan Gerakan 1000 HPK dalam menyiapkan generasi  yang  beriman,  berbudaya, berdaya saing dan sejahtera.

Istri Gubernur NTB ini, sosialisasi 1000 HPK ini dapat menghasilkan program nyata seperti "kelas pranikah"  kerjasama dengan Kementerian Agama dalam mempersiapkan calon suami istri atau
para calon orang tua. Harapannya, calon orang tua ini terbekali dengan pengetahuan pentingnya gizi bagi calon bayi di 1000 hari pertama dan bagaimana 1000 sekarang, sehingga menjadi pondasi berkualitas atau tidaknya generasi NTB mendatang.

Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi bersama
pembicara dan peserta foto bersama usai sosialisasi .
“Calon pengantin  yang  sudah  mendaftarkan  untuk  melangsungkan pernikahan,  terlebih  dahulu  harus  diberikan pengetahuan khusus mengenai masalah gizi, agar dia  siap  menjadi keluarga  yang  sadar gizi, sebelum menikah," ujarnya saat  memberikan  sambutan  pada pembukaan  Sosialisasi  Hari  Pertama  Kehidupan di Pendopo Gubernur NTB, Senin (24/11/2014).
Pada kegiatan  yang digelar di Pendopo Gubernur ini 3 pemateri mengenai  Gerakan  Nasional Percepatan  Perbaikan  Gizi oleh Kasubdit Bina Gizi Makro Direktorat Bina Gizi Kementerian Kesehatan Iip  Syaiful, SKM, M.Kes. Selain itu, Peran Pokjanal  Posyandu  dalam  percepatan  perbaikan  gizi  oleh  Fungsional  Perencana Dit.  Kesehatan dan  Gizi  Masyarakat  pada Bappenas RI Dewi Amila Solikha, SKM, M.Sc dan Peran Tim Penggerak PKK dalam Percepatan Perbaikan Gizi oleh Ketua IV TP PKK Pusat,Susilowati Bekti.

Sementara dalam sesi tanya jawab dibahas masalah pokjanal posyandu yang dinilai tidak berjalan sesuai harapan. Padahal Pokjanal Posyandu  Tingkat Provinsi NTB berada di bawah binaan gubernur dan wakil gubernur. Harapan besar untuk dapat mengaktifkan kembali pokjanal ini secara maksimal dikarenakan, wadah ini dianggap penting, sehingga pemda telah mengalokasikan  dana Rp 5 miliar dalam APBD untuk memberikan insentif bagi para kader posyandu sebanyak 12.000 lebih. Sementara tahun depan akan dialokasikan Rp 7,5 miliar agar pokjanal posyandu dapat berjalan sesuai harapan. (*)

Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive