Seorang wisman sedang
memacu kuda
sambil menikmati pesona destinasi wisata Gili Air
yang lokasinya berdekatan dengan Gili Trawangan Lombok Utara. |
Sekitar 1.500 orang wisatawan mancanegara (wisman) membatalkan kunjungannya ke Gili Trawangan karena was-was dengan keamanan
penyeberangan menggunakan speed boat
atau kapal cepat dari kawasan Bangsal menuju Gili Trawangan. Para wisatawan mengeluhkan, belum adanya
jaminan keamanan penyeberangan menggunakan speed boat ke
pulau bebas polusi itu.
“Yang jadi permasalahan kita, hal-hal kecil seperti itu. Kelamatan penyeberangan belum
menjamin. Dari Dinas Perhubungan
KLU ketika dilaporkan, tak ada responsnya. Artinya, kami membuat laporan seolah-olah hanya bercerita saja. Ada pembatalan kunjungan ke Gili Trawangan, dialihkan ke Bangka Belitung dan Bali. Itu perkiraan
kami, 1.500 orang wisatawan dari Singapura,’’
sebut Rudy, pemilik Kayangan Tour
and Travel ditemui usai rapat kerja DPD RI dengan pelaku pariwisata NTB di Kantor Gubernur, Rabu (13/11/2014).
Rudy menceritakan, hal yang membuat wisatawan dari Singapura itu batal
melakukan kunjungan ke Gili Trawangan lantaran pada Agustus lalu, ada rombongan wisatawan dari
salah satu bank di Singapura yang mau berlibur ke Gili Trawangan. Di
tengah perjalanan penyeberangan menggunakan speed
boat, tiba-tiba speed boat itu
berputar-putar di perairan yang membuat wisatawan panik.
Anehnya, pengemudi speed boat
lebih panik daripada para penumpang (wisatawan). Namun para wisatawan selamat
setelah dibantu dengan speed boat yang lain.
‘’Kekhawatiran masyarakat mengenai
keselamatan penyeberangan ke Gili Trawangan masih menjadi keluhan wisatawan. Wisatawan
was-was kalau menyeberang. Kalau menyeberang seharusnya disediakan pelampung
tetapi banyak yang tak menyediakan pelampung,’’ kata Rudy.
Menurut Rudy, pengemudi speed boat
juga banyak orang yang tak kompeten di bidangnya. Untuk itu, ia mengharapkan Dinas Perhubungan Lombok Utara merespons keluhan-keluhan tersebut dalam rangka memberikan
kenyamanan dan keamanan bagi para wisatawan yang akan menyeberang ke destinasi wisata kelas
dunia itu.(Suara NTB)
0 komentar:
Post a Comment