Jenazah wisatawan Belarus Dzianis
Baronau dievakuasi dari Gili Trawangan menuju Rumah Sakit Bhayangkara, Mataram. |
Dzianis Baronau
(20), wisatawan mancanegara (wisman) berkebangsaan
Republik Belarus ditemukan tewas di salah satu kamar tempatnya mengingap di Angel’s Cottage di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok
Utara (KLU), Sabtu (29/11/2014). Warga Belarus ini ditemukan tewas dengan
cara gantung diri, diduga karena patah hati akibat pacarnya berselingkuh.
Kapolsek Pemenang, Iptu Dewa Made Oka Supartha yang dikonfirmasi mengatakan, Baronau ditemukan pertama kali oleh Ramli salah satu karyawan cottage sekitar pukul 07.00 Wita. Korban ditemukan dalam posisi tergantung di kayu plafon kamar penginapan, dengan ikat pinggang yang dikaitkan dengan kaos oblong terlilit di leher.
Kapolsek Pemenang mengatakan, Jumat malam, sekitar pukul 22.30 Wita, NH kekasih korban pergi bersama salah seorang staf cottage untuk berpesta. Mereka baru kembali ke tempat penginapan sekitar pulang pukul 03.00 Wita dan langsung beristirahat. Keesokan harinya korban dicari, namun staf penginapan dan kekasih korban, sempat mengira korban mabuk dan tidak pulang ke penginapan.
Kapolsek Pemenang, Iptu Dewa Made Oka Supartha yang dikonfirmasi mengatakan, Baronau ditemukan pertama kali oleh Ramli salah satu karyawan cottage sekitar pukul 07.00 Wita. Korban ditemukan dalam posisi tergantung di kayu plafon kamar penginapan, dengan ikat pinggang yang dikaitkan dengan kaos oblong terlilit di leher.
Kapolsek Pemenang mengatakan, Jumat malam, sekitar pukul 22.30 Wita, NH kekasih korban pergi bersama salah seorang staf cottage untuk berpesta. Mereka baru kembali ke tempat penginapan sekitar pulang pukul 03.00 Wita dan langsung beristirahat. Keesokan harinya korban dicari, namun staf penginapan dan kekasih korban, sempat mengira korban mabuk dan tidak pulang ke penginapan.
Menurut Kapolsek,
penyebab gantung dirinya bule tersebut diduga kuat karena perselingkuhan.
Sehari sebelum ditemukan tewas, korban
diketahui telah membaca SMS (pesan singkat
elektronik) pada HP sang pacar. SMS tersebut berasal dari relasi
sang pacar. ‘’Bisa dibilang begitu, mungkin karena patah
hati,’’ imbuhnya.
Supartha tak
menjelaskan bule tersebut berada di bawah pengaruh minuman keras atau narkoba,
sehingga keputusan gantung diri dengan gampang dilakukannya. Namun demikian, disebutkan jika selama berada di
Gili Trawangan, korban bersama pacarnya menginap di kamar yang sama. Hanya pada
malam kejadian, korban memilih menginap di kamar sebelah.
Menurut Dewa,
korban diduga cemburu dengan kekasihnya yang berkewarganegaraan Indonesia. Dewa
mengatakan, belum diketahui pasti penyebab kematian korban. Sebab saat polisi
tiba di TKP, posisi korban sudah ditidurkan di tempat tidur kamar dengan
kondisi mayat sudah kaku serta terdapat bekas gantungan di leher. Dari hasil pemeriksaan
sementara, belum ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Baronau ditemukan
tewas tepat pada hari ulang tahunnya, 29 November. Sebab menurut paspornya, dia
dilahirkan pada tanggal 29 November 1994. Saat ini polisi masih memeriksa empat orang saksi termasuk kekasih
korban. Selain itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Polres KLU untuk menghubungi keluarga korban di Republik Belarus.
Sementara
itu, Kepala Sub Bidang Pelayanan Medis Rumah Saki Bhayangkara Mataram, AKP I
Wayan Redana yang dikonfirmasi setelah penyerahan jenazah korban dari penyidik
Polsek Pemenang membenarkan terkait kejadian tersebut. Redana bersama jajarannya
menyatakan jenazah korban dititipkan sambil menunggu kedatangan keluarga
korban.
‘’Untuk
sementara jenazahnya dititipkan di sini, sembari petugas akan menghubungi pihak
Kedutaan dan menghubungi keluarganya. Jenazahnya diserahkan ke Bhayangkara
sekitar pukul 16.15 Wita, Sabtu lalu. Sebenarnya, penemuan jenazahnya Sabtu
pagi, tetapi yang sulit adalah alat akomodasi yang akan membawa jenazahnya dari
Gili Trawangan kesini, ‘’ katanya.
Apakah
jenazah korban akan diautopsi? Dijelaskan bahwa pihak rumah sakit masih
menunggu konfirmasi dari keluarga korban. Jenazah korban yang tiba dari Pelabuhan
Bangsal menuju Rumah Sakit Bhayangkara langsung dimasukkan ke dalam kamar
jenazah.
Penyidik
yang berasal dari jajaran Polsek Pemenang langsung menyerahkan jenazah dan
meminta pihak rumah sakit menandatangani surat berita acara penerimaan jenazah. “Untuk
proses autopsi, kita masih menunggu konfirmasi dari pihak keluarga. Yang kami
terima saat ini adalah jenazah dan tadi kita sudah menandatangani surat berita
acara penyerahan jenazah,’’ katanya.
Beberapa
kelengkapan administrasi lainnya, layaknya dokumen lengkap keberadaan wisatawan
seperti paspor, dan identitas korban masih didata oleh penyidik dan polisi
melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sejumlah dokumen tersebut akan
diserahkan secara menyusul ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk melengkapi
administrasi pengirima jenazah yang akan dipulangkan ke negara asalnya. (Suara NTB)
0 komentar:
Post a Comment