Be Your Inspiration

Sunday 30 November 2014

Wisatawan Republik Belarus Gantung Diri di Gili Trawangan



 
Jenazah wisatawan Belarus Dzianis Baronau dievakuasi 
dari Gili Trawangan menuju Rumah Sakit Bhayangkara, Mataram.
Dzianis Baronau (20), wisatawan mancanegara (wisman) berkebangsaan Republik Belarus ditemukan tewas di salah satu kamar tempatnya mengingap di Angel’s Cottage di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Sabtu (29/11/2014). Warga Belarus ini ditemukan tewas dengan cara gantung diri, diduga karena patah hati akibat pacarnya berselingkuh.


Kapolsek Pemenang
, Iptu Dewa Made Oka Supartha yang dikonfirmasi mengatakan, Baronau ditemukan pertama kali oleh Ramli salah satu karyawan cottage sekitar pukul 07.00 Wita. Korban ditemukan dalam posisi tergantung di kayu plafon kamar penginapan, dengan ikat pinggang yang dikaitkan dengan kaos oblong terlilit di leher.

Kapolsek Pemenang mengatakan, Jumat malam, sekitar pukul 22.30 Wita, NH kekasih korban pergi bersama salah seorang staf cottage untuk berpesta. Mereka baru kembali ke tempat penginapan sekitar pulang pukul 03.00 Wita dan langsung beristirahat. Keesokan harinya korban dicari, namun staf penginapan dan kekasih korban, sempat mengira korban mabuk dan tidak pulang ke penginapan.

Menurut Kapolsek, penyebab gantung dirinya bule tersebut diduga kuat karena perselingkuhan. Sehari sebelum ditemukan tewas, korban diketahui telah membaca SMS (pesan singkat elektronik) pada HP sang pacar. SMS tersebut berasal dari relasi sang pacar. ‘’Bisa dibilang begitu, mungkin karena patah hati,’’ imbuhnya.

Supartha tak menjelaskan bule tersebut berada di bawah pengaruh minuman keras atau narkoba, sehingga keputusan gantung diri dengan gampang dilakukannya. Namun demikian, disebutkan jika selama berada di Gili Trawangan, korban bersama pacarnya menginap di kamar yang sama. Hanya pada malam kejadian, korban memilih menginap di kamar sebelah.

Menurut Dewa, korban diduga cemburu dengan kekasihnya yang berkewarganegaraan Indonesia. Dewa mengatakan, belum diketahui pasti penyebab kematian korban. Sebab saat polisi tiba di TKP, posisi korban sudah ditidurkan di tempat tidur kamar dengan kondisi mayat sudah kaku serta terdapat bekas gantungan di leher.  Dari hasil pemeriksaan sementara, belum ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Baronau ditemukan tewas tepat pada hari ulang tahunnya, 29 November. Sebab menurut paspornya, dia dilahirkan pada tanggal 29 November 1994. Saat ini polisi masih memeriksa empat orang saksi termasuk kekasih korban. Selain itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Polres KLU untuk menghubungi keluarga korban di Republik Belarus.

Sementara itu, Kepala Sub Bidang Pelayanan Medis Rumah Saki Bhayangkara Mataram, AKP I Wayan Redana yang dikonfirmasi setelah penyerahan jenazah korban dari penyidik Polsek Pemenang membenarkan terkait kejadian tersebut. Redana bersama jajarannya menyatakan jenazah korban dititipkan sambil menunggu kedatangan keluarga korban.

‘’Untuk sementara jenazahnya dititipkan di sini, sembari petugas akan menghubungi pihak Kedutaan dan menghubungi keluarganya. Jenazahnya diserahkan ke Bhayangkara sekitar pukul 16.15 Wita, Sabtu lalu. Sebenarnya, penemuan jenazahnya Sabtu pagi, tetapi yang sulit adalah alat akomodasi yang akan membawa jenazahnya dari Gili Trawangan kesini, ‘’ katanya.

Apakah jenazah korban akan diautopsi? Dijelaskan bahwa pihak rumah sakit masih menunggu konfirmasi dari keluarga korban. Jenazah korban yang tiba dari Pelabuhan Bangsal menuju Rumah Sakit Bhayangkara langsung dimasukkan ke dalam kamar jenazah.

Penyidik yang berasal dari jajaran Polsek Pemenang langsung menyerahkan jenazah dan meminta pihak rumah sakit menandatangani surat berita acara penerimaan jenazah. “Untuk proses autopsi, kita masih menunggu konfirmasi dari pihak keluarga. Yang kami terima saat ini adalah jenazah dan tadi kita sudah menandatangani surat berita acara penyerahan jenazah,’’ katanya.

Beberapa kelengkapan administrasi lainnya, layaknya dokumen lengkap keberadaan wisatawan seperti paspor, dan identitas korban masih didata oleh penyidik dan polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sejumlah dokumen tersebut akan diserahkan secara menyusul ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk melengkapi administrasi pengirima jenazah yang akan dipulangkan ke negara asalnya. (Suara NTB)


Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive