Be Your Inspiration

Tuesday 25 November 2014

Event Tambora Menyapa Dunia Belum Berdampak Signifikan



Meski prosesi festival Tambora Menyapa Dunia (TMD) telah dimulai di Kabupaten Dompu, kegiatan tersebut dinyatakan belum berdampak signifikan terhadap pelaku pariwisata. Para agen travel di NTB mengaku pesanan perjalanan ke destinasi wisata Tambora, baik saat ini maupun beberapa bulan ke depan belum ada yang memesan.


Keterangan yang dihimpun Suara NTB, Senin (24/11/2014) menyebutkan, sektor pariwisata dianalogikan ibarat bercocok tanam layaknya seperti bertani di sawah.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, JM. Wirajagad,SS. Jagad yang juga menjadi Ketua Dewan Perwakilan Daerah Asosiasi Pelaku Pariwisata Daerah atau Ketua DPD ASPPD NTB mengungkapkan dampak suatu kegiatan pada sektor pariwisata itu memang tidak bisa muncul secara langsung, akan tetapi selalu bersifat berkepanjangan serta melibatkan banyak pihak. 

“Sejauh ini terhadap pelaku – pelaku pariwisata terutama bagi agen – agen travel, dampak Festival Tambora yang telah dibuka kemarin itu memang belum dapat dirasakan. Sebab dalam dunia pariwisata itu tidak dapat berdampak secara langsung, pariwisata itu ibarat kita bercocok tanam, jadi tidak mungkin hari ini kita menanam kemudian besok pagi sudah panen,” jelasnya ketika ditanya terkait sudah ada atau belum dampak dari penyelenggaraan event berskala internasional di pulau Sumbawa itu.

Meski demikian dirinya tetap optimis dan yakin bahwa kegiatan tersebut tetap akan memberikan dampak yang positif  bagi masyarakat meski dampaknya tidak muncul dengan seketika. Ia bahkan meyakini bahwa dampak dalam dunia usaha bidang pariwisata dapat melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Tak terkecuali para petani yang siap memasarkan produknya dalam bentuk barang jadi.

“Saya yakin semua akan terkena dampaknya, pariwisata ini kan melibatkan semua unsur, sebab bersifat multiplier  effect. Para petani jagung misalnya, mereka juga akan merasakan dampaknya. Betapa tidak, jika mereka membangkitkan usaha dengan mengolah hasil panennnya menjadi makanan tradisional yang khas,” jelasnya lagi. (Suara NTB)

Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive