Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi NTB cukup
serius menanggapi kemungkinan maraknya guide
liar, baik dalam daerah maupun luar negeri yang berkedok wisatawan. HPI NTB
kemudian menyikapinya dengan menerbitkan lisensi khusus.
Lisensi tersebut akan dikeluarkan setelah dilakukan Diklat,
bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Lombok Tengah. Untuk sementara, sebanyak 40
sampai 50 kuota akan disiapkan. 20 kuota itu disubsidi oleh pemerintah daerah
Lombok Tengah, sisanya dilempar langsung pembiayaannya kepada masing-masing guide. Mereka yang akan diberikan lisensi khusus itu, kata Ketua
HPI Provinsi NTB, Ainuddin, SH.,MH adalah guide-guide
lama yang belum memiliki sertifikat.
“Ibaratnya, pengendara yang sudah fasih berkendaraan tetapi
tidak memiliki SIM. Ini kita coba garap, bekerjasama dengan pemerintah provinsi
ataupun pemerintah kabupaten/kota nantinya, bagaimana agar guide-guide yang berperan nanti adalah guide yang sudah memiliki izin resmi,” katanya, Selasa (25/11/2014).
Pemberian lisensi ini dibuka bagi siapa saja para guide yang memang menggeluti profesi ini
khususnya di NTB. Jika tidak ditertibkan dengan cara ini, maka kekhawatiran
jumlah guide liar yang dimaksud akan
mejamur dan bisa saja memberikan pelayanan yang tidak berdasarkan ketentuan
(pemberian fee di luar ketentuan).
Pemandu wisata yang akan diberikan sertifikat ini nantinya,
dipastikan sudah profesional di bidangnya, dan tidak ada keraguan kepadanya.
Mereka akan dibekali dengan berbagai bidang pengetahuan yang menyangkut guidant. Diantaranya technical Guidance, keorganisasian,
perundang-undangan, bahkan soal keimigrasian, selanjutnya praktikum. Untuk
kegiatan pelatihan ini, dilibatkan pihak Kepolisian dan Kantor Imigrasi.
Para guide inilah
yang kedepannya diharapkan akan menjadi corong wisata NTB. Meningkat atau
tidaknya kunjungan wisatawan yang datang ke NTB, menurutnya tidak terlepas dari
peran para guide.
Sebab itulah, guide-guide
yang akan dilibatkan melayani tamu (wisatawan) adalah guide yang profesional dan memiliki lisensi, sehingga memberi
kontribusi yang besar bagi daerah.
Keberadaan guide
merupakan upaya untuk menjaga stabilitas perekonomian NTB dari sektor
pariwisata. Sebab dengan semakin meningkatnya jumlah pariwisata yang berhasil
ditarik dari cara penyajian guide
tentang NTB, maka akan memberi share
yang besar terhadap perekonomian daerah karena imbas multiplier effect. (Suara NTB)
2 komentar:
setuja
Bagaimana tanggapannya HPI di lombok yg selalu memaksa pengusaha transportasi harus memakai guide dari HPI?
Mohon masukannya
Terima kasih
Post a Comment