Banyaknya pelajar yang
terjaring dalam razia penyakit masyarakat yang digelar Satpol PP Kabupaten
Lombok Barat (Lobar), mengundang keprihatinan pihak DPRD Lobar. Dewan meminta
agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) mengevaluasi sekolah yang anak
muridnya kedapatan membolos. Tidak hanya itu, hotel atau losmen tempat mesum
harus dikenai sanksi bila perlu izinnya dicabut.
“Dikbud harus
mengevaluasi sekolah yang muridnya bolos dan tertangkap mesum itu karena itu
ikut mencoreng dunia pendidikan kita,”
kritik anggota Komisi IV DPRD Lobar Khatib Qazwaini, Jumat (21/11/2014).
Selain itu, ujarnya,
Dinas Dikbud harus meningkatkan koordinasi dengan masing-masing sekolah.
Setidaknya, mendorong pengawasan di setiap sekolah agar lebih maksimal. Di
samping itu, penanaman nilai-nilai moral dan spiritual juga harus lebih
diperdalam bagi para siswa.
Di sisi lain, menurut
Khatib, pengawasan dari pihak keluarga juga tak kalah penting. Apalagi, di
tengah perkembangan zaman seperti saat ini, pelajar semakin rentan terjerumus
dalam pergaulan bebas. Terutama dengan kemajuan teknologi, seperti handphone
dan internet yang memberi kemudahan akses bagi pelajar ke hal-hal negatif.
Hal senada disampaikan
anggota Komisi II DPRD Lobar Nurhidayah. Menurutnya, Pemda harus menindak tegas
keberadaan sejumlah hotel atau losmen yang rawan dijadikan sebagai lokasi
mesum. Apalagi, pengelola penginapan tersebut seolah membiarkan pasangan remaja
untuk berdua-duaan dalam kamar hotel. Padahal, mereka pun datang mengenakan
pakaian seragam dan pada jam sekolah. “Pihak hotel wajib seharusnya jangan
sembarangan kasih masuk, seharusnya pihak hotel mengecek identitas tamu-tamu
mereka. Apalagi, kalau tamu itu adalah pelajar yang datang mengenakan seragam
pada jam sekolah,” ujarnya mengingatkan.
Namun, ia menyayangkan
dalam hal ini Pemkab Lobar, terutama Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu (BPMP2T) tak pernah tegas dalam memberikan sanksi tersebut.
Justru, eksekutif seakan melakukan pembiaran. Meski sudah berkali-kali
dilakukan razia, tak pernah ada sanksi serius kepada hotel yang dijadikan
sarang berbuat mesum.
Untuk itu, pihaknya
meminta Satpol PP tetap berkoordinasi dengan BPMP2T. Hotel-hotel yang selama
ini didapati pasangan mesum, segera dilaporkan. Jika, dalam razia lanjutan
kembali terulang, hotel bersangkutan wajib ditutup. Menurutnya, kontribusi dari
hotel-hotel kelas melati tersebut bagi pendapatan daerah tidaklah seberapa jika
dibandingkan dengan ancaman kerusakan moral dan masalah sosial di masyarakat.
‘’Jangan sampai nama baik Lobar rusak hanya gara-gara keberadaan hotel-hotel
yang menjadi sarang mesum tersebut,’’ ujarnya.
Sebelumnya, tiga pasangan
pelajar kedapatan tengah berduaan dalam kamar-kamar losmen di wilayah Suranadi
pada jam sekolah. Bahkan, salah seorang dari mereka masih duduk di bangku kelas
3 SMP. Dari informasi warga sekitar, ini bukanlah kali pertama para
pelajar tersebut membolos sekolah untuk berbuat mesum di penginapan setempat (Suara
NTB)
1 komentar:
KLIK DISINI >>>> Situs Poker Terpercaya
KLIK DISINI >>>>Situs Poker Paling Dicari
KLIK DISINI >>>>Situs Poker Online
KLIK DISINI >>>>Situs Poker WINRATE 90%
KLIK DISINI >>>>Situs Bandar Ceme
KLIK DISINI >>>>Situs Capsa Susun
KLIK DISINI >>>>Situs Domino99
KLIK DISINI >>>>Situs Q-Kick
KLIK DISINI >>>>Situs Poker Freechip
KLIK DISINI >>>>Situs Poker Nomor Satu
KLIK DISINI >>>>Agen Poker Terpercaya
KLIK DISINI >>>>Agen Poker Online
KLIK DISINI >>>>Poker Online Terpercaya
KLIK DISINI >>>>Agen SBOBET Piala Dunia 2018
KLIK DISINI >>>>Agen Judi Bola Terpercaya
KLIK DISINI >>>>Agen Bola Pasti Bayar !!!
KLIK DISINI >>>>Agen Bola Paling Banyak Dicari
KLIK DISINI >>>>Agen Bola Pelayanan Nomor 1
Post a Comment