Musim panas kekeringan dan musim hujan kebanjiran. Demikian fakta yang melanda Desa Sekaroh
Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Akibat terjangan hujan
beberapa hari terakhir membuat dua dusun, yakni Ujung Gol dan Ujung Ketangga terisolir. Hal ini disebabkan, akibat
terjangan banjir ini akses jalan terputus.
Kepala Desa Sekaroh H. Muhammad Mansyur menjawab Suara
NTB via ponselnya, Kamis (11/12/2014), mengaku air besar tiba tiba menerjang sejumlah ruas jalan. Pertama akses
menunju Dusun Ketangga, akibat banjir ini endapan lumpur setebal 80 cm menutupi
ruas jalan. Gorong-gorong yang sebelumnya sudah diperbaiki tidak mampu menahan
air. “Padahal sebelumnya kami sudah buang lumpur itu dengan dana swadaya Rp 15 juta yang habis, tapi
tidak ada gunanya,” katanya.
Kondisi di ruas jalan lainnya yang merupakan akses utama warga di Dusun Ujung Ketangga ini jalan mengalami
patah total sepanjang 10 meter dan dengan kedalaman 5 meter. Tidak jauh dari
titik yang patah ini, ada juga jalan lebih parah yang putus sepanjang 30 meter.
“Banjir ini yang tiba-tiba dan membawa air cukup besar,” tuturnya.
Di tempat
berbeda, lanjutnya dari kantor desa menuju Dusun Telona sepanjang 2,4 km juga
ada yang tertimbun lumpur setinggi 1 meter dengan panjang sektar 60 meter.
Kembali gorong-gorong yang diharap bisa menampung lumpur kiriman ini tak mampu.
Akibat akses jalan yang putus tersebut, terpaksa warga tidak bisa berbuat
apa-apa. Pasalnya, sepeda motor sudah tidak bisa lewat. Harapannya ada bantuan
segera dari pemerintah daerah untuk membantu mengatasi dampak dari banjir yang
menutup askes inftrastuktur warga.
Kejadian banjir yang membawa material lumpur ini tumben terjadi sepanjang
tahun ini. Kejadian banjir yang sampai merusak akses jalan ini selama ini tidak
pernah terjadi. Mengatasi hal ini, Kades Sekaroh ini mengaku sudah melayangkan
surat ke pemerintah daerah agar bisa ditindaklanjuti. “Saat ini warga masih
bingung tidak bisa keluar masuk karena
lumpur ini,” ucapnya. (Suara NTB)
0 komentar:
Post a Comment