Be Your Inspiration

Thursday, 4 December 2014

Lotim Nyaris Tidak Terkena Dampak Pariwisata



Kabupaten Lombok Timur (Lotim) terbilang nyaris tidak terkena dampak positif pengembangan dunia pariwisata NTB, atau minim sekali mendapat dampak dari arus kunjungan wisatawan.

Pasalnya, sebagian besar wisatawan domestik, apalagi mancanegara, khususnya yang datang berkunjung ke Lotim tidak menginap dan berbelanja di Lotim.
 
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Lotim,
Lalu Wirabakti
Hal ini diakui Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Lotim, Lalu Wirabakti kepada Suara NTB, Rabu (3/12/2014). Semua pengunjung Lotim baik yang menggelar studi banding maupun melakukan kunjungan kerja memilih menginap di Lombok Barat atau Mataram.

Menurutnya, sudah lama persoalan ini menjadi atensi Disbudpar. Sejumlah wistawan domestik yang ditanya mengaku memang sengaja memilih menginap di luar Lotim karena sejumlah alasan. Diantaranya, fasilitas hotel di Lotim tidak ada yang  memadai. “Ada juga alasan karena lebih dekat dengan keluarga,” tuturnya.


Besar harapannya ada investor yang mau membangun fasilitas hotel di perkotaan. Pihak Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) diminta bisa turut membantu untuk memberikan penjelasan agar para wisatawan bisa menginap dan berbelanja di Lotim. Diharapkan pula para wisatawan bisa memperpanjang waktu kunjungannya di Lotim.

Sebetulnya ditambahkan Wirabakti, jika ada lokasi yang strategis untuk membangun fasilitas hotel di Lotim, bisa dilakukan. Hanya saja sejauh ini kerap terbentur persoalan kepemilikan lahan.

Ketua BPPD Lotim, Widiyanto juga mengakui fakta banyaknya pengunjung Lotim yang datang hanya dalam waktu sebentar saja di Lotim. Semua stakeholder pariwisata termasuk kalangan pemerintah harus memikirkan persoalan tersebut. Bicara wisatawan tidak saja orang yang ingin menikmati keindahan dan panorama alam Lotim yang molek. Kunjungan para tamu dari daerah lain untuk studi banding juga bagian dari wisatawan.
Ketua BPPD Lotim, Widiyanto

Jangan abaikan para wisatawan yang datang ke Lotim menggelar meeting,” ucapnya. Orang datang dari luar daerah menggelar studi banding. Hitungan rata-rata per bulan sudah cukup banyak sekali yang bertandang ke Lotim. Akan tetapi, hanya singkat saja di sebabkan Lotim tidak punya inftrastuktur penginapan yang memadai.

“Ini harus jadi pemikiran bersama, baik investor, pemerintah atau masyarakat untuk membangun fasilitas penginapan yang representatif di Selong, Lotim,” ucapnya. Lokasi pembangunannya pun harus strategis dalam kota.

Investasi yang ditanamkan dalam hal pembangunan hotel harus diawali dengan sejumlah pertimbangan matang. Antara lain memiliki segmentasi pasar yang pasti dan jelas. Ketika punya segmentasi yang jelas, diyakinkan tidak perlu khawatir akan kalah saing dengan  keberadaan sejumlah hotel berbintang lainnya. (Suara NTB)

Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive