Be Your Inspiration

Thursday, 4 December 2014

Lombok Barat Kembangkan Gitanada Jadi Kawasan Wisata Bahari




Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Lombok Barat (Lobar) terus berupaya mendorong pengembangan kawasan wisata tiga gili yakni Gili Tangkong, Gili Nanggu dan Gili Sudak yang disingkat Gitanada sebagai pusat wisata bahari atau marine eco tourism di Lobar. 

Salah satu bentuk upayanya, Dinas terkait melatih para penyelam untuk meningkatkan kualitas SDM para pelaku wisata khususnya para penyelam dan Boatman di daerah Sekotong Barat. Para penyelam nantinya akan memperoleh sertifikat sebagai pemandu wisata yang berkunjung ke Gitanada.

“Kami membekali para penyelam terkait etika menjamu tamu, peningkatan kualitas bahasa Inggris dan non teknis,” terang Kabid Pengawasan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil DKP Lobar, Ir Sri Susilawati, melalui Kasi  Konservasi dan tata ruang, Muslim ST, M.Si  di sela-sela pemberian pelatihan di markas Pokmaswas Desa Tawun, awal Desember 2014.


Dijelaskan,  beberapa hal yang dibekali kepada para pelaku wisata ini antara lain aspek teknis dan non teknis.  Non teknis seperti adab pelayanan tamu dan kegiatan pramuwisata. Dalam hal ini DKP mengajak Dinas Pariwisata selaku leading sector untuk bersama-sama memberi pembinaan kepada kelompok di kawasan itu.

Sertifikat kelayakan mendampingi tamu yang diberikan tersebut difasilitasi melalui program IFAD, sedangkan terkait peningkatkan SDM juga akan difasilitasi oleh Dinas Pariwisata. “Dari DKP pelatihan sertifikasi penyelam termausuk didaftarkan menjadi anggota guide,” tukasnya.

Kegiatan pelatihan ini untuk menunjang pengembangan kawasan Gitanada sebagai kawasan wisata bahari kedepan, apalagi dalam waktu dekat ini di Gili Nanggu akan dibangun hotel bintang lima. Terkait izin menurut informasi telah keluar dari pusat,  tinggal mengurus proses izin dan Amdal.

Kegiatan pelatihan diver ini sendiri tahap awal dilakukan di Sekotong Barat,  Batu Putih, Gili Gede dan Pelangan. Selain sebagai pemandu wisata bawah laut, para diver ini juga bisa mengawasi kawasan dalam laut di Lobar. “Tidak saja menjadi pemandu namun juga bisa mengawasi laut, karena laut menjadi aset wisata,” tukasnya. Ke depan para boatman ini akan diberikan fasilitas berupa pakaian, peralatan pendukung agar pengunjung bisa membedakan dengan masyarakat umum.

Kedepan, menunjang kawasan gitanda sebagai kawasan eko tourism pihak terkait juga berencana menata rumah warga sekitar agar bisa menjadi home stay bagi para tamu. Sementara itu, para diver merasa sangat terbantu dengan pelatihan ini, paling tidak menjadi bekal para pelaku wisata nantinya untuk pengembangan wisata kedepan. “Kami butuh hal semacam ini, untuk meningkatkan keterampilan,” tukas Opan, warga Tawun. (Suara NTB) 

Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive