Be Your Inspiration

Tuesday 23 December 2014

Jalur Pendakian ke Rinjani Ditutup Awal Tahun 2015



Pendakian ke Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) sudah mulai diselingi hujan yang cukup intens. Untuk itu, instansi terkait mulai mewaspadai risiko saat mendaki. Setidaknya pendakian menuju lokasi TNGR - puncak Rinjani, akan ditutup awal Januari 2015 mendatang.


Staf pada Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informatika (Dishubparkominfo) KLU yang bertugas di Pos Senaru, Raden Mayanto, Selasa (23/12/2014) mengutarakan, mulai Januari mendatang jalur pendakian resmi ditutup. Jalur pendakian akan dibuka kembali pada kisaran bulan April 2015 atau tergantung cuaca ketika itu.

"Jalur pendakian ke Rinjani ditutup karena alasan musim hujan, di mana ruas jalur sangat licin dan rawan terjadi longsor. Kondisi ini berbahaya bagi pendaki," kata Mayanto.

Tidak hanya itu, alasan lain ditutupnya jalur pendakian terkait pula dengan upaya pemulihan ekosistem TNGR. Mengingat di musim kunjungan, membeludaknya para pendaki tidak urung menyebabkan ekosistem terganggu, di samping pula persoalan sampah yang belum tertangani seluruhnya.

Menurut Mayanto, akan ada pertemuan lanjutan antara TNGR dan BMKG dalam menyikapi tingginya curah hujan di kawasan Gunung Rinjani. Dari pertemuan kedua lembaga itu, akan dipastikan pengumuman resmi dan edaran agar tidak satu pun pendaki diizinkan mendaki ke kawasan TNGR.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Agus Sudiono, terpisah mengakui adanya rencana penutupan jalur pendakian TNGR. Melihat intensitas hujan cukup tinggi, ia memperkirakan penutupan dimulai pada Januari, awal tahun depan. Namun sebelum itu, pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak BMKG agar penutupan dapat dipastikan. Informasi sementara, penutupan dijadwalkan mulai 10 Januari 2015.

Agus juga mengamini, penutupan jalur pendakian akan sangat berdampak positif terhadap pemulihan kawasan. Menyusul jalur yang dilewati pendaki setiap tahunnya, menjadi sangat licin. "Sebelum diputuskan untuk ditutup, kami akan berkoordinasi dengan BMKG dan instansi terkait, sembari melihat situasi dan kondisi di lapangan," sebutnya. (Suara NTB)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive