Pendakian ke
Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) sudah mulai diselingi hujan yang cukup
intens. Untuk itu, instansi terkait mulai mewaspadai risiko saat mendaki.
Setidaknya pendakian menuju lokasi TNGR - puncak Rinjani, akan ditutup awal
Januari 2015 mendatang.
Staf pada
Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informatika (Dishubparkominfo) KLU
yang bertugas di Pos Senaru, Raden Mayanto, Selasa (23/12/2014) mengutarakan, mulai
Januari mendatang jalur pendakian resmi ditutup. Jalur pendakian akan dibuka
kembali pada kisaran bulan April 2015 atau tergantung cuaca ketika itu.
"Jalur
pendakian ke Rinjani ditutup karena alasan musim hujan, di mana ruas jalur
sangat licin dan rawan terjadi longsor. Kondisi ini berbahaya bagi
pendaki," kata Mayanto.
Tidak hanya
itu, alasan lain ditutupnya jalur pendakian terkait pula dengan upaya pemulihan
ekosistem TNGR. Mengingat di musim kunjungan, membeludaknya para pendaki tidak
urung menyebabkan ekosistem terganggu, di samping pula persoalan sampah yang
belum tertangani seluruhnya.
Menurut
Mayanto, akan ada pertemuan lanjutan antara TNGR dan BMKG dalam menyikapi
tingginya curah hujan di kawasan Gunung Rinjani. Dari pertemuan kedua lembaga itu,
akan dipastikan pengumuman resmi dan edaran agar tidak satu pun pendaki
diizinkan mendaki ke kawasan TNGR.
Kepala Balai
Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Agus Sudiono, terpisah mengakui adanya
rencana penutupan jalur pendakian TNGR. Melihat intensitas hujan cukup tinggi,
ia memperkirakan penutupan dimulai pada Januari, awal tahun depan. Namun
sebelum itu, pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak BMKG agar
penutupan dapat dipastikan. Informasi sementara, penutupan dijadwalkan mulai 10
Januari 2015.
Agus juga
mengamini, penutupan jalur pendakian akan sangat berdampak positif terhadap
pemulihan kawasan. Menyusul jalur yang dilewati pendaki setiap tahunnya,
menjadi sangat licin. "Sebelum
diputuskan untuk ditutup, kami akan berkoordinasi dengan BMKG dan instansi
terkait, sembari melihat situasi dan kondisi di lapangan," sebutnya. (Suara NTB)
0 komentar:
Post a Comment