Be Your Inspiration

Wednesday, 3 December 2014

Jetstar Hengkang dari BIL, Wisatawan ke NTB Berpengaruh



pesawat Jetstar
Berhentinya penerbangan maskapai Jetstar yang melayani rute Australia-BIL beberapa waktu lelau telah dilihat dampaknya. Indikator yang paling jelas adalah menyusutnya catatatan jumlah penumpang penerbangan internasional.

“Bisa dilihat sekarang pengaruh dari berhentinya Jetstar yang melayani rute Australia-BIL dan sebaliknya. Cukup besar pengaruhnya,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, Drs. Wahyudin, Selasa (2/12/2014).


Ia memaparkan kondisi terakhir yang dipantau melalui data statistiknya. Untuk angkutan udara jumlah penumpang yang datang melalui penerbangan domestik pada bulan Oktober 2014 sebanyak 110.271 orang, naik 6,88 persen daripada bulan September 2014. Namun penumpang datang melalui penerbangan internasional turun 6,36 persen dibandingkan bulan September 2014, yaitu dari 9.947 orang menjadi 9.314 orang.
Jumlah penumpang yang berangkat melalui penerbangan domestik sebanyak 107.267 orang pada bulan Oktober 2014, turun 7,18 persen dibandingkan bulan September 2014. Jumlah penumpang yang berangkat melalui penerbangan internasional sebanyak 11.183 orang, turun 10,75 persen dibandingkan bulan September 2014.
Demikian juga dengan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel bintang dan non bintang pada Bulan Oktober 2014, pada bulan Oktober 2014, TPK hotel bintang mengalami penurunan dibandingkan bulan September 2014. TPK bulan Oktober 2014 tercatat sebesar 52,42 persen, turun 3,28 poin  dibandingkan keadaan bulan September 2014 dengan TPK 55,70 persen. Demikian pula jika dibandingkan dengan TPK bulan Oktober 2013 yang mencapai 62,20 persen, turun 9,78 poin.
TPK hotel non bintang pada bulan Oktober 2014 tercatat 26,72 persen, turun 2,72 poin dibandingkan dengan TPK bulan September 2014 yang tercatat 29,44 persen. Demikian pula bila dibandingkan dengan TPK bulan Oktober 2013 yang mencapai 33,14 persen, turun 6,42 poin.
Disinggung soal pengaruh wisata dan ekonomi secara umum tentang kenaikan harga BBM subsidi beberapa waktu lalu, Wahyudin menyebut beberapa sektor dan subsektor lainnya akan merasakan dampaknya langsung, bahkan terhadap perekonomian akan.

Untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah, disarankan asosiasi-asosiasi kepariwisataan yang menjadi mitra pemerintah daerah, BPPD maupun Asita harus melakukan promosi yang efektif dan efisien, mampu menyedot jumlah wisatawan yang masuk ke NTB lebih banyak untuk mengimbangi dampak negatif kenaikan BBM itu.

Selain itu, perlu diperbanyak program padat karya untuk memberikan pendapatan kepada masyarakat miskin, selain upaya yang dilakukan pemerintah dengan memberikan konpensasi kepada masyarakat miskin. (Suara NTB)

Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive