Promosi
pariwisata yang dilakukan oleh Pemprov NTB, baik melalui Badan Promosi
Pariwisata Daerah (BPPD), Persatuan Hotel Republik dan Restaurant Indonesia
(PHRI), harusnya melibatkan instansi pengelola pariwisata di tingkat
Kabupaten/Kota. Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata (Kadisbudpar) Kota Mataram, Drs. H. Abdul Latif Nadjib,MM, Senin
(1/12/2014).
“Seumpama
Pemprov akan mempromosikan produk yang
berasal dari Kota Mataram, dan itu harus jelas, produk yang dalam bentuk apa?,
apakah kuliner, hasil kerajinan tangan, atau destinasi wisatanya,” jelasnya.
Dia mengaku
bahwa selama ini pihaknya belum pernah dilibatkan untuk mempromosikan objek
pariwisata yang dikelola. Kadisbudpar Kota Mataram akan membentuk badan promosi
tersendiri yang secara spesifik akan mempromosikan aset wisata yang ada di Kota
Mataram.
“Kami
berinisiatif untuk membentuk badan promosi tersendiri yang akan mempromosikan
situs – situs wisata se-Kota Mataram. Tujuan promosi yang akan kami lakukan
yakni ke Malaysia, ini termasuk membalas kunjungan yang pernah dilakukan Wakil
Walikota Kajang ke Mataram beberapa
waktu lalu,” tambahnya.
Menurutnya,
dalam mempromosikan situs pariwisata, pihaknya tidak hanya akan membidik satu
arah yakni bidang pariwisata semata, melainkan beberapa bidang lain yang perlu
dikembangkan yakni investasi dan sebagainya juga menjadi target pencapaian saat
mempromosikan pariwisata Kota Mataram. Tujuan mempromosikan pariwisata di Mataram
menuju Kajang di Malaysia, dirinya menyatakan akan menawarkan penandatanganan MoU atau nota kesepahaman di bidang
kepariwisataan dan investasi.
Sementara
itu, diketahui bahwa saat ini Badan Promosi Pariwisata Daerah BPPD NTB, saat
ini tengah mempromosikan pariwisata NTB ke Negara Timur Tengah, tepatnya di Abu
Dhabi, Uni Emirat Arab. Ketua BPPD NTB, Taufan Rahmadi sebelum keberangkatannya
sempat menyampaikan bahwa pihaknya akan menemui sejumlah pelaku – pelaku
pariwisata yang ada di sana. (Suara NTB)
0 komentar:
Post a Comment