Add caption |
Kota Mataram
yang bervisi maju, religius, dan berbudaya ini masih kalah dengan kabupaten
lainnya di Pulau Lombok dalam hal kekayaan destinasi wisata seperti Lombok
Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah maupun Lombok Timur yang mengandalkan
destinasi wisata alam. Untuk itulah Pemkot Mataram seperti yang
disampaikan Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana akan fokus pada pembenahan objek wisata yang bernilai historis dan lekat dengan nilai-nilai budaya yang ada di Kota Mataram. “Mataram itu bukan daerah destinasi wisata,” ujarnya.
Beberapa
objek wisata yang bernilai historis yang ada di Mataram ini seperti Mayura, kawasan
kota tua dan eks Pelabuhan Ampenan, dan beberapa destinasi wisata religi
seperti makam. Mohan menyampaikan andalan Kota Mataram bukanlah wisata alam
seperti gugusan pulau, pantai indah, dan pegunungan. Potensi tersebut tak
dimiliki Kota Mataram. “Ada beberapa objek yang bisa kita coba tingkatkan
kualitasnya,” ujarnya.
Selain itu
Mohan mengatakan penting juga untuk meningkatkan pelayanan dan penambahan
beberapa aksesoris pendukung dan fasilitas umum di objek-objek wisata tersebut
sehingga membuat orang semakin nyaman berkunjung ke Kota Mataram. Di beberapa
taman yang ada di Kota Mataram seperti Taman Sangkareang, Taman Udayana, Taman
Loang Baloq, dan Taman Selagalas juga akan ditambah fasilitas umumnya seperti
toilet sehingga orang makin betah berkunjung dan memanfaatkan fasilitas publik
tersebut.
Sektor
pariwisata ini bukanlah sektor utama yang dikembangkan di Kota Mataram. Sektor
perdagangan dan jasa masih menjadi yang utama. Namun seiring dijadikannya NTB
sebagai salah satu daerah untuk program Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), pihaknya berupaya untuk menopang dan
memperkuat posisi tersebut.
Sebelumnya,
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Mataram, Drs. H. Abdul
Latif Nadjib menyampaikan pihaknya ingin mengembangkan wisata religi. Langkah
tersebut telah diawali dengan melakukan penataan makam-makam yang ada di Kota
Mataram. Penataan makam atau objek wisata religi ini juga akan dilanjutkan
tahun 2015 mendatang. (Suara NTB)
0 komentar:
Post a Comment