Saat
berkunjung ke negara Timur Tengah, khususnya Uni Emirat Arab, rombongan dari
NTB mencoba untuk menampilkan tarian – tarian khas sebagai pengisi atraksi
budaya saat perayaan hari ulang tahun kemerdekaan ke- 43 negara tersebut. Beberapa jenis tarian
yang ditampilkan yakni, tari Rudat Sasak, Tarian Kembang Sembah, Tarian
Gandrung. Atraksi budaya itu dilakukan oleh tujuh orang penari dari NTB di lima
kota yang ada di Abu Dhabi.
Kepala
Bidang (Kabid) Pemasaran pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupar) NTB,
Muhariyadi Kurniawan, S.Sos, ME, ketika ditemui, Rabu (3/12/2014) menuturkan, penampilan atraksi budaya itu
dilakukan selain memenuhi undangan dari Pemerintah Uni Emirat Arab, juga diharapkan
menjadi sebuah promosi yang mampu menarik perhatian wisatawan agar mau
berkunjung ke NTB. Atraksi budaya di lima kota besar itu dilakukan secara Roadshow. “Pentasnya dilakukan dengan
pola Roadshow, dari kota ke kota,
antara lain Kota Sarjah, Dubai, Fuzairah, Abu Dhabi dan Al-Ain. Pentas
dilakukan di pusat – pusat keramaian baik di Mall atau tempat – tempat
hiburan,” tuturnya.
Kunjungan
yang memakan biaya sebesar Rp 400 juta untuk 10 orang dalam satu rombongan dari
Disbudpar itu dikatakan pula sebagai sebuah sarana untuk mempromosikan
pariwisata NTB. Dikatakan, saat perayaan ulang tahun Uni Emirat Arab itu, hanya
ada dua provinsi di Indonesia yang diundang dan berkesempatan untuk menampilkan
atraksi budaya. “Kalau di Indonesia, yang diundang itu hanya dua Provinsi,
yakni NTB dan DKI Jakarta. Undangan itu kita terima dari Pemerintah Uni Emirat Arab yang dikirim
melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang ada di sana,” tambahnya.
Seluruh
penari yang menampilkan atraksi budaya itu berasal dari sanggar binaan
Disbudpar NTB sendiri. Sehingga, ketujuh penari itu mampu memerankan dan
memainkan seluruh jenis tarian yang ditampilkan. “Penarinya hanya tujuh orang,
modelnya mereka hanya membawa perlengkapan berupa kostum dan lainnya, kostum
yang mereka bawa ya, tentu kostum
masing – masing jenis tarian itu,” imbuhnya lagi.
Menurut Ari,
dalam mempromosikan pariwisata, pihaknya tidak melihat jauh dekatnya negara
tujuan. Justru hal yang terpenting untuk
dijadikan bahan analisa pemasaran adalah prospek negara tujuan promosi.
Sayangnya, selama ini negara – negara di Timur Tengah, termasuk Uni Emirat Arab, yang
menjadi tujuan berpromosi antara Disbudpar dan Badan Promosi Pariwisata Daerah
(BPPD) NTB saat ini belum masuk dalam nominasi 10 besar negara penyumbang
wisatawan terbanyak ke NTB. Namun demikian, pihaknya akan
terus mengoptimalkan promosi dan menggarap promosi ke negara – negara yang
berpotensi menyumbang wisatawan ke NTB.
“Kalau Arab,
memang selama ini belum masuk dalam angka sepuluh besar negara peyumbang
wisatawan ke NTB, sehingga kita belum melakukan evaluasi tetapi tetap kita akan
terus melakukan analisa terkait kondisi pasar kedepan. Kita juga sedang
menyusun sebuah terobosan agar bagaimana caranya pesawat yang menerbangkan
jemaah haji dari Indonesia kesana, tidak kembali dengan kosong, artinya paling
tidak akan ada wisatawan dari Arab yang akan berkunjung kemari,” tandasnya. (Suara NTB)
0 komentar:
Post a Comment