Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yang ditargetkan menjadi Geopark dunia menipis, menyusul dijegalnya pejabat KLU untuk memberikan presentasi di Kanada beberapa waktu lalu. Rencana kunjungan ke Benua Amerika bagian Utara itu dijegal oleh salah seorang unsur Pimpinan DPRD KLU.
Wakil Bupati KLU,
Dr. H. Najmul Akhyar, MH., mengakui dirinya mendapat undangan dari UNESCO untuk
memaparkan TNGR di hadapan sejumlah anggota
PBB. Pemda KLU ia nilai telah mengabaikan kesempatan langka, momentum yang
boleh jadi justru akan mempercepat dan menguatkan opsi UNESCO untuk menaikkan status
TNGR dari Geopark Nasional menjadi Geopark dunia.
“Di Kementerian
ESDM saya diminta memberikan materi terkait Wisata Gunung Rinjani. Tindak lanjutnya,
dari Pemda KLU kita akhirnya diminta untuk menjadi pemateri oleh UNESCO untuk menyampaikan
materi serupa di PBB. Tetapi oleh salah seorang anggota
Dewan, disikapi secara politis, dan akhirnya keberangkatan saya ke Kanada dijegal,”
ungkap Najmul di Tanjung, Sabtu (6/12/2014).
Najmul enggan
berkomentar terhadap fakta adanya perbedaan sikap sejumlah oknum terkait
kunjungan ke luar negeri oleh Kepala Daerah. Dalam hal ini, untuk KLU 1, masyarakat
sudah mengetahui bahwa kunjungan ke luar negeri telah dilangsungkan dua kali dalam dua
tahun terakhir. Masing-masing ke Australia saat momentum terjadinya Gempa Bumi,
dan beberapa saat lalu ke New Zealand. Namun ketika dirinya diminta presentasi oleh
PBB, seolah larangan datang dari berbagai penjuru.
“Seluruh proses keberangkatan
sudah diurus, paspor sudah jadi, tinggal berangkat. Tapi
tiba-tiba SPPD saya ditahan. Jadinya dari KLU tidak ada yang hadir. Bagi saya,
kapan lagi kita diminta oleh PBB, sedangkan di Indonesia hanya ada saya dan
Bupati Minahasa yang diundang,” sambungnya.
Ia mengakui, tidak
seharusnya perjalanan dinas kepala daerah disikapi politis dan berlebihan. Justru
dari penjegalan tersebut menimbulkan kerugian bagi daerah (Pemprov NTB dan
Pemda KLU) dalam upaya memperjuangkan status Rinjani sebagai Geopark
Internasional.
“Saya akui itu
peluang yang luar biasa, dan yakin tidak akan ada lagi peluang seperti itu lagi,”
imbuhnya.
Meski demikian,
Najmul mengajak seluruh elemen yang ada untuk tetap ikhtiar dalam menjalankan proses
untuk mewujudkan Rinjani sebagai Geopark Internasional. Sebab bilamana status
itu sudah didapatkan, maka anugerah kekayaan alam – Gunung Rinjani, akan menjadi
perhatian dunia internasional. (Suara NTB)
0 komentar:
Post a Comment