Be Your Inspiration

Monday, 21 July 2014

Teroris Sasar Institusi Polri

 
Kapolda NTB Moechgiyarto tinjau fasilitas pengamanan

Disergapnya dua terduga teroris di Sumbawa Besar, menjadi kewaspadaan tersendiri bagi kepolisian. Apalagi penangkapan itu dikait -kaitkan dengan penembakan Bripka M. Yamin, Kanit Intel Polsek Bolo, Kabupaten Bima, semakin menguatkan kekhawatiran bahwa teroris kini menyasar petugas, umumnya institusi Polri.

Kekhawatiran itu disampaikan Kapolda NTB Brigjen Pol. Moechgiyarto, Senin (21/7/2014) ketika ditanya terkait perkembangan 
penangkapan dua terduga teroris di Kabupaten Sumbawa, Sabtu lalu. ‘’Kami menyadari, sudah terjadi pergeseran aksi teroris.  Sekarang sudah mengarah ke polisi  yang bertugas,’’ kata Kapolda.

Sebagai catatan pergerakan terorisme, menyasar segmen berbeda, seperti rumah ibadah, tempat wisata dan sempat bergeser ke sasaran kepolisian dengan kejadian beberapa kali penembakan. Kini menurut Kapolda  teror dengan sasaran institusi Polri  muncul lagi. Meski belum memastikan kedua terduga itu adalah pelaku penembakan M. Yamin, namum Kapolda berharap agar pelakunya bisa segera dipastikan.

Teror ke institusinya itu  juga dihubung – hubungkan dengan situasi lebaran. Sehingga dalam salah satu poin amanatnya saat gelar pasukan Operasi Ketupat Gatarin 2014,  Kapolda yang menyampaikan amanat Kapolri menyebutkan, agar diwaspadai ancaman teror  yang memanfaatkan situasi lebaran.

Penerapan amanat Kapolri itu dengan memberlakukan pengamanan berlapis di markas Polda, Polres dan Polsek.  Selain pengamanan markas, setiap pos pengamanan lebaran juga diterapkan pengamanan berlapis. Di setiap pos, selain ada anggota yang memang tugasnya melayani masyarakat, ada juga petugas bersenjata  yang khusus mengamankan anggota tersebut.

‘’Jadi saya akan menerapkan pengamanan berlapis. Ada anggota yang bersenjata kami siapkan untuk menjaga anggota yang piket pam lebaran di semua pos,’’ terang Kapolda.   

Pihaknya dalam  hal ini tidak ingin kecolongan. Jangan sampai ada anggota yang kembali menjadi korban.  Karena melihat trend beberapa kejadian, anggota berseragam yang berjaga menjadi sasaran teror, penembakan orang – orang tak dikenal dicurigai sebagai teroris yang melakukan aksi balas dendam.

Untuk atensi terhadap ini, Kapolda sudah mengeluarkan Telegram  Rahasia (TR)  kepada seluruh Kapolres se-NTB agar menerapkan kewaspadaan dan antisipasi lebih dini terkait ancaman teror tersebut, yakni dengan merapkan pengamanan berlapis di setiap pos pam lebaran. 

Artinya kewaspadaan tidak hanya diterapkan di Mapolda, tapi juga diingatkannya agar kewaspadaan sama di tingkat polres.

Teroris Masih Diselidiki


Menyinggung penangkapan dua terduga teroris, Adham Halid asal Kota Bima dan Agus Salim asal Sumbawa Barat, hingga kini dipastikan Kapolda masih dikembangkan Densus 88 Antiteror. Pergerakan para terduga teroris lainnya masih diidentifikasi tim Densus yang masih bertahan di NTB. Ditanya terkait penembakan M. Yamin, sampai dengan kemarin Kapolda belum bisa memberi kepastian, karena masih diselidiki lebih jauh oleh tim Densus 88. ‘’Harapan kami sih mereka pelakunya, tapi kan itu belum pasti. Makanya masih terus didalami,” tegas Kapolda. 

Sementara ini yang bisa dipastikan dari penangkapan itu, keduanya terkait dengan aksi perampokan toko emas di beberapa titik di Pulau Jawa dan terkait  dengan jaringan teroris Abu Roban alias Abu Untung. ‘’Jadi mereka ini kan TO nya Densus 88, perampokannya di luar NTB. Nah  sedang ditelusuri jaringan-jaringannya di NTB,’’ pungkasnya.(suara ntb)

Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive