Be Your Inspiration

Sunday, 6 July 2014

Kelola Pariwisata, BPPD NTB Ingin Jadi Magnet Pemersatu



Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu 
saat melepas tukik di objek wisata Teluk Nare 
Sekotong Lombok Barat, Februari 2014. 
Sekotong jadi salah satu objek wisata andalan di NTB.
Keberadaan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB di bawah koordinasi Taufan Rahmadi harus bisa menjadi magnet pemersatu dengan pengelola destinasi wisata di seluruh kabupaten/kota di NTB. Selain itu, BPPD bersama-sama membangun kepedulian dengan seluruh masyarakat di NTB dalam mempromosikan potensi pariwisata NTB.


Taufan Rahmadi, Minggu (6/7/2014) mengaku, promosi pariwisata tidak akan pernah bisa sukses, jika tidak didukung kesiapan destinasi di dalam memberi kenyamanan kepada para wisatawan.

Terkait hal ini, ujarnya, BPPD NTB berusaha menjadi lembaga yang inklusif, yakni rumah promosi pariwisata untuk rakyat. Artinya di dalam menjalankan peran dan tugasnya terbuka untuk turun dan mendengar aspirasi masyarakat dan mencoba merumuskan segala aspirasi itu dalam bentuk strategi efektif promosi pariwisata NTB. ‘’Kami menyakini komunikasi yang santun dan rendah hati mampu menyatukan aspirasi ini semua,’’ ujarnya.

Selain itu, BPPD NTB mencoba untuk kreatif dan efektif di dalam melaksanakan program promosi. Terlebih dengan dana promosi yang terbatas, ruang lingkup pekerjaan yang luas dan target yang tinggi. Untuk itu, frekuensi kunjungan promosi ke luar negeri akan lebih selektif dilakukan, promosi untuk luar negeri akan lebih distrategikan dengan mengundang para perwakilan media, perwakilan travel, dan pihak-pihak lain yang dianggap mampu memberi pengaruh terhadap para wisatawan untuk datang berwisata ke Lombok dan Sumbawa. 

Hal lain yang akan dilakukan, ujarnya, BPPD NTB akan membuka kesempatan kepada para pelaku pengusaha pariwisata ataupun industri kreatif yang tergabung dalam asosiasi - asosiasi yang ada untuk menjadi mitra BPPD NTB. Dalam hal ini, menjalin kerjasama di dalam melaksanakan program-program BPPD dengan prinsip profesionalitas.

Tidak hanya itu, BPPD NTB di dalam menjalankan perannya sebagai badan pengelola dana hibah APBD maka spirit transparansi atau keterbukaan menjadi spirit di dalam pelaporan kegiatan dan penggunaan anggarannya. ‘’Menjalankan tahapan di atas membutuhkan proses, tidak mudah bagi kami untuk menjalankan ini semua,’’ tandasnya. (*)

Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive