Fraksi PDI-P dan Fraksi Partai
Golkar DPRD NTB silang pendapat soal langkah yang dilakukan Pemprov NTB untuk
mempertahankan penerbangan langsung Jetstar Airways rute Perth-Lombok (BIL).
Fraksi PDI-P berpendapat
langkah Pemprov yang akan mengalokasikan
market fund sebesar Rp 1
miliar dalam APBD Perubahan 2014 harus merujuk pada PP Nomor 58 tahun 2005
tentang pengelolaan keuangan daerah.
Sementara Fraksi Partai Golkar meminta Pemprov NTB dapat melakukan langkah-langkah dan kebijakan yang strategis sehingga rencana penutupan rute Perth-Lombok dapat ditinjau kembali.
Sementara Fraksi Partai Golkar meminta Pemprov NTB dapat melakukan langkah-langkah dan kebijakan yang strategis sehingga rencana penutupan rute Perth-Lombok dapat ditinjau kembali.
Hal tersebut terungkap dalam
pemandangan umum kedua fraksi itu dalam rapat paripurna DPRD NTB dengan agenda
pemandangan umum fraksi-fraksi tentang Raperda APBD Perubahan 2014 di DPRD NTB,
Senin (7/7/2014).
Juru Bicara Fraksi PDI-P DPRD
NTB, Ir. Made Slamet, MM dalam pemandangan umum fraksinya menyoroti dukungan market fund ke maskapai penerbangan Jetstar Airways sebesar Rp 1
miliar yang akan diajukan dalam APBD
Perubahan 2014 untuk mendukung
keberlanjutan rute penerbangan langsung Perth-Lombok.
‘’Seharusnya,
merujuk pada PP Nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah maka subsidi penerbangan tersebut harus jelas
naskah perjanjiannya apakah berbentuk hibah, bansos atau lainnya,’’ katanya.
Apalagi, katanya, Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si baru-baru ini beserta rombongan telah ke Australia melakukan kunjungan guna
melakukan lobi ke pihak maskapai tersebut. Menurut pemandangan umum fraksi PDI-P, pemberian
subsidi berupa market fund sebesar Rp
1 miliar ke maskapai Jetstar dinilai tak wajar.
“Sebab Fraksi PDI Perjuangan
menilai, jika perusahaan Damri yang diberikan subsidi dari APBD guna melayani
trayek ke wilayah-wilayah terpencil maka hal itu sangat wajar. Namun, jika
Jetstar, patut dipertanyakan pemberian market
fund-nya
itu. Apalagi kabarnya, MoU nya malah dilakukan belakangan setelah uang itu
dikucurkan mengingat pihak Jetstar meminta kenaikan dana market fund bukan lagi diangka Rp 1 miliar,”katanya.
Ia menambahkan, Fraksi PDI Perjuangan
berkomitmen mendukung perkembangan kemajuan pariwisata di NTB sepanjang
penganggarannya tertib aturan, tertib administrasi keuangan guna menghindari
persoalan hukum di kemudian hari.
Sementara itu, Juru Bicara Fraksi
Partai Golkar DPRD NTB, Bajuri mengatakan sehubungan dengan rencana manajemen
perusahaan penerbangan Jetstar yang akan menghentikan operasi penerbangan langsung
dari Perth-Lombok mulai 16 Oktober 2014 yang akan datang, fraksinya mengharapkan
perhatian pemerintah daerah untuk
mengambil langkah-langkah dan kebijakan yang strategis. Dalam upaya agar
rencana pemberhentian rute penerbangan Jetstar
Perth-BIL dapat ditinjau kembali.
‘’Sehingga
arus kunjungan wisatawan di Pulau Lombok
khususnya dan NTB pada umumnya dapat lebih bergairah. Beberapa persoalan yang
timbul selama ini agar dapat diberikan jalan keluar yang sebaik-baiknya, yang
dapat membawa kemaslahatan baik untuk kepentingan pemerintah daerah NTB maupun
kepentingan pihak manajemen Jetstar,’’
katanya.
Wakil Gubernur NTB, H. Muh.
Amin, SH, M.Si yang ditemui usai sidang mengatakan terkait dengan
keberlangsungan penerbangan langsung Perth-Lombok yang dilayani maskapai
penerbangan Jetstar Airways, Pemprov NTB akan melakukan pertemuan lanjutan
dengan manajemen Jetstar di Lombok .
“Pertemuan lanjutan dengan manajemen
Jetstar dalam waktu dekat kita akan lakukan setelah kita konfirmasi melalui Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata. Saya sudah minta Asisten II untuk mengkonfirmasi
pertemuan selanjutnya, kita fasilitasi. Karena dulu mereka mintanya di
Mataram,” kata Amin.
Dikatakan, pada prinsipnya
Pemprov NTB tetap menginginkan supaya penerbangan langsung Perth-Lombok tetap
berlanjut. Pasalnya, hasil pertemuan pejabat Pemprov NTB dengan manajemen
Jetstar beberapa waktu lalu di Melbourne Australia bahwa keberadaan penerbangan
itu sangat menguntungkan daerah.
‘’Itu
sangat menguntungkan daerah kita dari sisi ekonomi kemudian juga wisatawan mancanegara
naik sampai 190 persen, salah satunya karena dibukanya
jalur penerbangan langsung Perth-Lombok,’’
sebutnya.
Hasil hitung-hitungan yang
dilakukan, selama Jetstar melayani rute penerbangan langsung Perth-Lombok akhir
2013 lalu, jumlah devisa yang diperoleh sekitar Rp 230 miliar lebih. (suara ntb)
0 komentar:
Post a Comment