Be Your Inspiration

Monday, 7 July 2014

Silang Pendapat Soal Jetstar, Fraksi PDI-P Nilai Pemberian Subsidi Tak Wajar



 
Pesawat Jetstar saat landing pertama 
di Bandara Internasional Lombok November 2013 lalu
Fraksi PDI-P dan Fraksi Partai Golkar DPRD NTB silang pendapat soal langkah yang dilakukan Pemprov NTB untuk mempertahankan penerbangan langsung Jetstar Airways rute Perth-Lombok (BIL).

Fraksi PDI-P berpendapat langkah Pemprov yang akan mengalokasikan  market fund sebesar Rp 1 miliar dalam APBD Perubahan 2014 harus merujuk pada PP Nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah.
Sementara Fraksi Partai Golkar meminta Pemprov NTB dapat melakukan langkah-langkah dan kebijakan yang strategis sehingga rencana penutupan rute Perth-Lombok dapat ditinjau kembali.

Hal tersebut terungkap dalam pemandangan umum kedua fraksi itu dalam rapat paripurna DPRD NTB dengan agenda pemandangan umum fraksi-fraksi tentang Raperda APBD Perubahan 2014 di DPRD NTB, Senin (7/7/2014).

Juru Bicara Fraksi PDI-P DPRD NTB, Ir. Made Slamet, MM dalam pemandangan umum fraksinya menyoroti dukungan market fund ke maskapai penerbangan Jetstar Airways sebesar Rp 1 miliar  yang akan diajukan dalam APBD Perubahan 2014  untuk mendukung keberlanjutan rute penerbangan langsung Perth-Lombok.

‘’Seharusnya, merujuk pada PP Nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah  maka subsidi penerbangan tersebut harus jelas naskah perjanjiannya apakah berbentuk hibah, bansos atau lainnya,’’ katanya.

Apalagi, katanya,  Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si  baru-baru ini beserta rombongan telah  ke Australia melakukan kunjungan guna melakukan lobi ke pihak maskapai tersebut. Menurut pemandangan umum fraksi PDI-P, pemberian subsidi berupa market fund sebesar Rp 1 miliar ke maskapai Jetstar dinilai tak wajar.

“Sebab Fraksi PDI Perjuangan menilai, jika perusahaan Damri yang diberikan subsidi dari APBD guna melayani trayek ke wilayah-wilayah terpencil maka hal itu sangat wajar. Namun, jika Jetstar, patut dipertanyakan pemberian market fund-nya itu. Apalagi kabarnya, MoU nya malah dilakukan belakangan setelah uang itu dikucurkan mengingat pihak Jetstar meminta kenaikan dana market fund bukan lagi diangka Rp 1 miliar,”katanya.

Ia menambahkan, Fraksi PDI Perjuangan berkomitmen mendukung perkembangan kemajuan pariwisata di NTB sepanjang penganggarannya tertib aturan, tertib administrasi keuangan guna menghindari persoalan hukum di kemudian hari.

Sementara itu, Juru Bicara Fraksi Partai Golkar DPRD NTB, Bajuri mengatakan sehubungan dengan rencana manajemen perusahaan penerbangan Jetstar yang akan menghentikan operasi penerbangan langsung dari Perth-Lombok mulai 16 Oktober 2014 yang akan datang, fraksinya mengharapkan perhatian pemerintah daerah  untuk mengambil langkah-langkah dan kebijakan yang strategis. Dalam upaya agar rencana pemberhentian rute penerbangan Jetstar  Perth-BIL dapat ditinjau kembali.

‘’Sehingga arus kunjungan wisatawan di Pulau Lombok khususnya dan NTB pada umumnya dapat lebih bergairah. Beberapa persoalan yang timbul selama ini agar dapat diberikan jalan keluar yang sebaik-baiknya, yang dapat membawa kemaslahatan baik untuk kepentingan pemerintah daerah NTB maupun kepentingan pihak manajemen Jetstar,’’ katanya.

Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si yang ditemui usai sidang mengatakan terkait dengan keberlangsungan penerbangan langsung Perth-Lombok yang dilayani maskapai penerbangan Jetstar Airways, Pemprov NTB akan melakukan pertemuan lanjutan dengan manajemen Jetstar di Lombok .

“Pertemuan lanjutan dengan manajemen Jetstar dalam waktu dekat kita akan lakukan setelah kita konfirmasi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Saya sudah minta Asisten II untuk mengkonfirmasi pertemuan selanjutnya, kita fasilitasi. Karena dulu mereka mintanya di Mataram,” kata Amin.

Dikatakan, pada prinsipnya Pemprov NTB tetap menginginkan supaya penerbangan langsung Perth-Lombok tetap berlanjut. Pasalnya, hasil pertemuan pejabat Pemprov NTB dengan manajemen Jetstar beberapa waktu lalu di Melbourne Australia bahwa keberadaan penerbangan itu sangat menguntungkan daerah.

‘’Itu sangat menguntungkan daerah kita dari sisi ekonomi kemudian juga wisatawan mancanegara naik sampai 190 persen, salah satunya karena dibukanya jalur penerbangan langsung Perth-Lombok,’’ sebutnya.

Hasil hitung-hitungan yang dilakukan, selama Jetstar melayani rute penerbangan langsung Perth-Lombok akhir 2013 lalu, jumlah devisa yang diperoleh sekitar Rp 230 miliar lebih. (suara ntb)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive