Be Your Inspiration

Tuesday, 29 July 2014

Kebebasan, Cara Lotim untuk Bangkit dari Kemunduran




Bupati Lotim Ali Bin Dachlan

Bupati Lombok Timur (Lotim) H. Moch Ali Bin Dachlan menyatakan tetap memegang prinsip Lotim adalah surga kebebasan. Warga diberikan kebebasan untuk berekspresi, termasuk kebebasan menulis dan mengungkap fakta dari para wartawan. Kebebasan merupakan salah satu cara untuk bangkit dari kemunduran.


‘’Biarlah proses sejarah akan mendewasakan bangsa. Di samping itu, kebebasan adalah hal yang paling esensial dalam kehidupan manusia,’’ ujar bupati saat silaturahmi dengan wartawan Lotim di Pendopo Bupati Lotim, Sabtu (26/7) lalu.

Ali BD – panggilan akrab mantan wartawan ini mengaku bangga menjadi wartawan. Atas dasar itu, dimanapun dirinya berada selalu mengatakan sebagai mantan wartawan.

Menurut Ali BD, zaman boleh Berubah, tapi wartawan tidak boleh berubah. Wartawan mengungkap fakta dan realita. “5 W 1 H itu adalah fakta-fakta,” ucapnya. Seseorang yang hanya bertugas menulis di balik tembok itu bukanlah wartawan.

Wartawan, lanjutnya, tidak menjanjikan hari depan secara kebendaan, tapi idealisme. Miskin materi tapi besar idealisme dan gagasan. Sampai mati, tetap miskin dan sederhana. Sampai mati prinsip tidak berubah, itulah wartawan. Dulu saya wartawan, saya miskin. Tapi saya bangga sebagai identitas wartawan,” tuturnya.

Menjadi wartawan, katanya, untuk menegakkan keadilan. Selama puluhan tahun jadi wartawan, dirinya menemukan banyak hambatan dari praktik-praktik pemerintahan. Itulah sebabnya, saya rebut pemerintahan untuk merealisasikan gagasan saya,” imbuhnya.

Apa yang menjadi gagasannya saat ini, disampaikan bupati sebenarnya merupakan gagasan dan konsep pembangunan yang sudah terancang sejak awal. Pembangunan sekarang dilakukan merupakan gagasan sejak awal yang diterapkan. Pendekatannya adalah scientific, yakni ilmu pengetahuan dengan tetap berpegang teguh pada prinsip seperti yang diajarkan Rasulullah SAW. “Man aroadad dunya faalaihi bil ilmi, waman aroodal akhiroh faalaihi bil ilmi. Yang artinya siapa yang menginginkan dunia maka raih dengan ilmu dan siapa yang menginginkan akhirat raih pula dengan ilmu,’’ ujarnya.  
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive