Be Your Inspiration

Monday, 21 July 2014

Agus Salim Ditangkap Densus, Dikenal sebagai Guru Mengaji dan Pekerja Serabutan


 
Syafirin, Keluarga Agus Salim

Pihak keluarga mengaku sangat terkejut atas penangkapan Agus Salim alias Agus Abdullah bin Ibrahim (31) warga Dusun Seteluk Atas , Desa Seteluk Atas, Kecamatan Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) oleh tim Densus 88 pada Sabtu pekan lalu di SPBU, Alas Barat. Mereka tidak percaya atas sangkaan aparat terhadap Agus sebagai bagian dari anggota jaringan teroris, yang selama ini dianggap sebagai pengacau keamanan bangsa. 


‘’KELUARGA besar terutama istrinya tentu sangat kaget luar biasa. tidak percaya kalau Agus itu ditangkap karena dituduh seperti itu (teroris, red),’’ cetus Syafirin, paman Agus Salim yang ditunjuk sebagai juru bicara keluarga, Senin (21/7/2014).
Rumah Agus Salim di Kabupaten Sumbawa Barat

Tak hanya kalangan keluarga yang kaget, para tetangga Agus Salim di Dusun Seteluk Atas juga tak mempercayai tuduhan aparat. Menurut Syafirin, pascamunculnya  kabar penangkapan Agus Salim banyak para tetangga mempertanyakan kepadanya perihal kebenaran informasi tersebut. ‘’ Ya saya hanya bisa menyampaikan bahwa kabarnya benar seperti itu. Tapi untuk alasannya dari pandangan saya, saya yakin dia (Agus) bukan seperti itu (sebagai teroris),’’ tegasnya.

Syafirin menjelaskan, keseharaian Agus Salim selama ini sama dengan warga kebanyakan. Ia dikenal bekerja serabutan. Beberapa pekerjaan dilakoninya mulai dari menjual air minum mineral, ikut menambang emas secara tradisional di pegunungan Pakirum hingga menjadi buruh tani adalah rutinitasnya. Demikian pula dengan kegiatan keagamaannya tidak ada yang berlebihan. Setiap harinya ia tetap beribadah secara berjamaah di masjid dan mengajar mengaji anak-anaknya dan anak-anak para tetangganya.

Di luar dari aktvitas kesehariannya tersebut, Agus Salim juga terhitung adalah seorang pria yang tidak pernah meninggalkan keluargnya. Ini terbukti sepengamatan Syafirin, Agus Salim belum pernah ke luar dari Kecamatan Seteluk dalam waktu lama. ‘’Saya juga tidak pernah melihat ia berteman dengan orang-orang asing yang kemungkinan bagian dari jaringan teroris. Dia itu benar-benar biasa saja dalam kesehariannya tidak ada yang lebih apalagi melakukan hal-hal negatif,’’ ujar  paman Agus Salim.

Menurut Syafirin, pihak keluarga terutama istri Agus Salim sangat terpukul dengan penangkapan suaminya tersebut. Bahkan sejauh ini Indrawati, istri Agus Salim masih enggan membahas kondisi suaminya karena masih perlu menenangkan diri terlebih kondisinya dalam keadaan sedang hamil. ‘’Istrinya sedang hamil anak ke empat. Dia butuh ketenangan karena itu saya di sini mewakili keluarga,’’ jelasnya, seraya menyarankan kepada wartawan agar tidak terlalu mengejar keterangan sang istri. ‘’Cukup saya saja sebagai perwakilan keluarga. Namun yang jelas kami dari pihak keluarga sejauh ini tidak percaya dengan sangkaan terhadap Agus,’’ tandasnya.

Meski tidak mempercayai tuduhan terhadap Agus Salim, pihak keluarga tetap menyatakan ikhlas dengan proses hukum yang bakal dihadapi Agus Salim ke depannya. Hanya saja satu permintaan keluarga kata Syafirin, yakni ingin mengetahui secara persis posisi Agus Salim saat ini pascaditangkap. “Kami bersyukur tahu siapa yang tangkap. Tapi kami ingin tahu posisi saudara kami itu sekarang di mana. Nah kita harap aparat bisa menginformasikan ke kami (keluarga) agar kami tidak khawatir lagi dengan keselamatannya,’’ imbuhnya.

Pada bagian lain keterangan berbeda didapatkan dari aparat desa Seteluk Tengah terkait Agus Salim selama ini. Sekretaris Desa Seteluk Atas,  Darman, S.PdI menyebutkan, Agus Salim beserta keluarganya selama ini tidak tercatat sebagai warga desa setempat. Pasalnya sejak pindah dari Desa Seteluk Tengah, yang bersangkutan tidak pernah melaporkan diri sebagai warga pindahan. ‘’Jadi tidak ada dalam buku induk penduduk namanya,’’ terangnya.

Darman mengatakan, Agus Salim dan keluarganya selama pindah ke Seteluk Atas sedikit tertutup. Ini dibuktikan selain tidak melaporkan kepindahannya ke aparat desa setempat, yang bersangkutan juga seakan tidak pernah ingin terlibat dengan kegiatan agenda program pemerintah dan masyarakat. Seperti misalnya saat program pembuatan e-KTP dan agenda Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres), Agus Salim tak pernah terlibat. ‘’Dia tidak mau didaftarkan sebagai pemilih. Dia seakan menutup diri dari kegiatan kemasyarakatan,’’ ujarnya.

Selaku aparat desa,  Darman mengaku, pihaknya juga belum menerima laporan apapun dari aparat terkait penangkapan Agus Salim. Meski demikian, dirinya telah mengetahui perihal penangkapan salah satu warganya tersebut karena dugaan tindak terorisme. ‘’Kami hanya dapat kabar-kabar saja. Tapi laporan resmi aparat belum kami terima sampai detik ini,’’ pungkasnya. (suara ntb)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive