Be Your Inspiration

Friday 18 July 2014

Gubernur NTB: Al Qur’an Pengobat Jiwa Manusia



Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi berikan tausyiah 
di malam Nuzulul Qur'an di Masjid Raya At Taqwa Mataram.
Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan Al Qur’an adalah pengobat jiwa manusia. Manusia merupakan makhluk yang rentan dengan keresahan. Jika mendapat cobaan pasti akan mengeluh dan jika mendapat nikmat pasti akan kikir.

“Itu sejak dulu, mau zaman klasik, zaman modern dan seterusnya tetap saja manusia seperti. Dan Al Qur’an itu datang untuk menyapa jiwa manusia. Karena sifatnya manusia begitu dan Al Quran
datang memperbaiki, meluruskan jiwa kita. Di sinilah Al Qur’an  merupakan pengobat bagi kita,” kata gubernur pada peringatan Nuzulul Qur’an tingkat provinsi NTB di Masjid Raya At Taqwa Mataram, Rabu (16/7/2014).
 
Acara tersebut dihadiri ratusan jamaah dari sekitar Kota Mataram dan pimpinan SKPD lingkup Pemprov NTB. Gubernur mengatakan peringatan Nuzulul Qur’an adalah peringatan tahunan yang dilaksanakan oleh Pemprov NTB.

Dari tahun ke tahun memperingati Nuzulul Qur’an, katanya, semua merasakan seluruh tuntunan-tuntunan agama dan pesan-pesan Al Qur’an semakin relevan  dan semakin pantas untuk diamalkan. Di satu sisi kehidupan manusia terus menerus mengelami perubahan sejak zaman pra sejarah sampai  zaman modern saat ini. Begitupun profesi-profesi juga mengalami perkembangan.

“Tapi ada pula sisi daripada manusia yang tidak pernah berubah sejak dulu, sekarang sampai kelak di masa mendatang sampai hari kiamat. Yang tak pernah berubah itu adalah jiwa manusia. Jiwa manusia itu tetap saja sama sejak zaman Nabi Adam AS sampai sekarang.  Allah menyampaikan bahwa manusia itu dari dulu sampai sekarang sampai kapanpun adalah makhluk yang rentan dengan keresahan. Salah satu bentuknya,  kalau dapat cobaan, luar biasa mengeluhnya.  Kalau dapat nikmat luar biasa juga kikirnya,” papar Gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang ini.

Ia menambahkan, semua contoh-contoh perilaku manusia sama saja dari dulu sampai sekarang. Dalam Al Qur’an sudah diterangkan  bahwa zaman dahulu manusia sudah berbuat curang dalam perdagangan dengan mengurangi takaran timbangan, maka sekarang kecurangan itu lebih luar biasa lagi. Misalnya, dalam perdagangan dunia, kecurangan itu bisa mencapai miliaran bahkan triliunan rupiah.

Kemudian, jika zaman dulu ada bangsa yang menyiksa manusia satu, puluhan atau ratusan orang. Kini, kejahatan terhadap kemanusiaan lebih dahsyat dan keji seperti yang terjadi di Palestina. Banyak korban jiwa yang berjatuhan akibat agresi militer Israel ke negara tersebut.

“Bagaimana kita berinteraksi dengan Al Qur’an. Kita perlu sabar dan ketekunan dalam memahami dan mengamalkan Al Qur’an. Perlu juga bimbingan dari orang yang mengerti dan memahami dengan baik. Sehingga benar-benar Al Qur’an menjadi penyejuk kita, pengobat jiwa kita,” tandasnya.(suara ntb)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive