Be Your Inspiration

Wednesday, 2 July 2014

Pelindo Tambah Dermaga Baru di Lembar



PT. Pelindo III akan membangun dermaga bongkar muat sepanjang 1.000 meter atau 1 km di pelabuhan Lembar dengan menyiapkan anggaran  sekitar Rp 600 miliar. Pembangunan dermaga bongkar muat itu dipastikan akan dilakukan pada awal 2015 mendatang.  Saat ini, masih dilakukan pengurusan izin untuk memperoleh rekomendasi dari pemprov NTB.


“Panjang dermaganya nanti 1.000 meter, diperkirakan awal 2015 mulai konstruksi.  Itu namanya terminal pelabuhan Gili Mas,” kata General Manajer PT. Pelindo III Cabang Lembar, Mujiono di sela-sela inspeksi mendadak yang dilakukan Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si di dermaga Bongkar Muat Pelabuhan Lembar Lombok Barat, Rabu (2/7/2014).

Mujiono menjelaskan setiap tahunnya terjadi peningkatan bongkar muat di pelabuhan lembar mencapai 35 persen. Sementara kapasitas dermaga bongkar muat yang ada saat ini sudah tak mencukupi sehingga terpaksa kapal pengangkut komoditi tertentu harus antri. Untuk satu kapal peti kemas membutuhkan waktu dua sampai tiga hari untuk melakukan bongkar muat.

Dengan dibangunnya terminal pelabuhan peti kemas di Gili Mas sepanjang 1.000 meter itu maka seluruh kapal bisa masuk. Disebutkan, kedalaman kolam labuh nantinya antara 15-18 meter sehingga kapal-kapal pesiar, nantinya bisa sandar di sana.

Disebutkan, jika panjang dermaga mencapai 1.000 meter maka dapat menampung kapal dengan panjang 100 meter sebanyak 8-10 buah. Rata-rata panjang kapal yang melakukan aktivitas bongkar muat sat ini panjangnya di bawah 100 meter. ”Investasinya kurang lebih Rp 600 miliar. Investasi itu memang murni dari Pelindo III,” imbuhnya.

Mujiono mengungkapkan, tahapan saat ini yang sedang dilakukan terkait pembangunan dermaga bongkar muat itu adalah penyelesaian masalah analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal). Dalam amdal tersebut, katanya, salah satu hal yang dibutuhkan adalah rekomendasi dari pemprov NTB, sedang rekomendasi dari pemerintah Lombok Barat sudah didapatkan.

“Tinggal kita menunggu dari provinsi saja. Itu akan segera direalisasikan. Konstruksi dilakukan setelah amdal selesai. Ada tahapan-tahapan, tinggal menunggu amdal saja,” tambahnya.

Ditanya menngenai daya tampung dermaga saat ini, Mujiono mengatakan hanya mampu menampung empat buah kapal yang melakukan bongkar muat secara paralel. Selain itu, biasanya kapal yang antre bisa mencapai lima kapal. Mengenai kendala yang dihadapi dengan terbatasnya kapasitas pelabuhan bongkar muat itu, Mujiono mengatakan bongkar muat sering terkendala terbatasnya alat angkut peti kemas. Pasalnya, peti kemas tersebut bukan hanya tujuannya untuk Mataram dan Lombok Barat tetapi juga Lombok Tengah dan Lombok Timur.

“Alat angkutnya yang kurang, kadang-kadang itulah yang jadi kendala. Karena di sini gudang dua, tidak siap. Adapun gudang ini dua kebanyakan operasinya sampai jam 16.00 wita. Kalau pelabuhan sudah 24 jam pelayanan. Kadang-kadang pemilik gudang tidak siap 24 jam, menyesuaikan dengan kita pola operasinya, itu yang jadi kendala kita,” pungkasnya. (suara ntb)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive