PT. Pelindo III akan membangun
dermaga bongkar muat sepanjang 1.000 meter atau 1 km di pelabuhan Lembar dengan
menyiapkan anggaran sekitar Rp 600 miliar. Pembangunan dermaga
bongkar muat itu dipastikan akan dilakukan pada awal 2015 mendatang. Saat ini, masih dilakukan
pengurusan izin untuk memperoleh rekomendasi dari pemprov NTB.
“Panjang dermaganya nanti 1.000
meter, diperkirakan awal 2015 mulai konstruksi. Itu namanya terminal pelabuhan Gili Mas,” kata
General Manajer PT. Pelindo III Cabang Lembar, Mujiono di sela-sela inspeksi
mendadak yang dilakukan Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si di dermaga
Bongkar Muat Pelabuhan Lembar Lombok Barat, Rabu (2/7/2014).
Mujiono menjelaskan setiap tahunnya
terjadi peningkatan bongkar muat di pelabuhan lembar mencapai 35 persen.
Sementara kapasitas
dermaga bongkar muat yang ada saat ini sudah tak mencukupi sehingga terpaksa
kapal pengangkut komoditi
tertentu harus antri. Untuk satu kapal peti kemas membutuhkan waktu dua sampai
tiga hari untuk melakukan bongkar muat.
Dengan
dibangunnya
terminal pelabuhan peti kemas di Gili Mas sepanjang 1.000 meter itu maka
seluruh kapal bisa masuk. Disebutkan, kedalaman kolam labuh nantinya antara
15-18 meter sehingga kapal-kapal pesiar, nantinya bisa sandar di sana.
Disebutkan, jika panjang
dermaga mencapai 1.000 meter maka dapat menampung kapal dengan panjang 100
meter sebanyak 8-10 buah. Rata-rata panjang kapal yang melakukan
aktivitas bongkar muat sat ini panjangnya di bawah 100 meter. ”Investasinya
kurang lebih Rp 600 miliar. Investasi itu memang murni dari Pelindo III,” imbuhnya.
Mujiono mengungkapkan, tahapan
saat ini yang sedang dilakukan terkait pembangunan dermaga bongkar muat itu
adalah penyelesaian masalah analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal). Dalam
amdal tersebut, katanya, salah satu hal yang dibutuhkan adalah rekomendasi dari
pemprov NTB, sedang rekomendasi dari
pemerintah
Lombok Barat sudah didapatkan.
“Tinggal kita menunggu dari
provinsi saja. Itu akan segera direalisasikan. Konstruksi dilakukan setelah
amdal selesai. Ada tahapan-tahapan, tinggal menunggu amdal saja,” tambahnya.
Ditanya menngenai daya tampung
dermaga saat ini, Mujiono mengatakan hanya mampu menampung empat buah kapal
yang melakukan bongkar muat secara paralel. Selain itu, biasanya kapal yang
antre bisa mencapai lima kapal. Mengenai kendala yang dihadapi dengan
terbatasnya kapasitas
pelabuhan bongkar muat itu, Mujiono mengatakan bongkar muat sering terkendala
terbatasnya alat angkut peti kemas. Pasalnya, peti kemas tersebut bukan hanya
tujuannya untuk Mataram dan Lombok Barat tetapi juga Lombok Tengah dan Lombok
Timur.
0 komentar:
Post a Comment