Be Your Inspiration

Thursday, 31 July 2014

Agus Salim Diduga Jaringan Igaras



Kapolres KSB, AKBP .Teddy Suhendyawan Syarif.

AGUS Salim alias Agus Abdullah bin Ibrahim (31) warga Desa Seteluk Atas, Kecamatan Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) terduga jaringan teroris yang tertangkap beberapa waktu lalu teridentifikasi masuk dalam jaringan Igaras. Jaringan tersebut merupakan jaringan kecil dari sekian banyak jaringan ajaran jihad radikalisme yang ada di Indonesia.


‘’Igaras nama jaringannya. Ini salah satu dari sekian banyak jaringan haluan keras yang menyuarakan jihad di Indonesia,’’ jelas Kapolres KSB, AKBP .Teddy Suhendyawan Syarif.

Kapolres mengungkapkan, pergerakan Agus Salim dalam menyuarakan aksi jihadnya sudah cukup lama berlangsung. Bahkan gerakannya cenderung terbuka. Terbukti Agus Salim berdasarkan data intelejen Polres KSB pernah menyuarakan ajakan berjihad sercara radikal di sebuah acara warga, bahkan sekali waktu pernah juga memutar video jihad di sebuah sekolah. ‘’Jadi pola ajakannya tidak hanya sembunyi-sembunyi saja. Tapi juga pernah di acara warga dan di sekolah,’’ ujarnya.

Meski pernah melakukan gerakan secara terbuka, secara keseluruhan aktivitas Agus Salim dan jaringannya selalu berkamuflase dalam kehidupan kesehariannya. Agus Salim sendiri selama ini dikenal hanya bekerja serabutan seperti menambang emas secara tradisional hingga menjadi buruh tani saat musim panen tiba. ‘’Selama pantauan kami belum pernah ada aktivitas mencurigakan seperti misalnya pelatihan militer layaknya jaringan teroris lainnya,’’ urai Kapolres.

Potensi berkembangnya jaringan-jaringan jihad di masyarakat saat ini sangat terbuka. Termasuk di KSB menurut Kapolres, mereka membangun jaringan dan terus terjadi tanpa disadari warga karena hadir dalam berbagai bentuk. ‘’Semacam membangun sel-sel tidur. Nanti pada saatnya tiba, sel-sel itu cukup dipicu dengan isu-isu kecil berbau SARA maka akan langsung aktif. Nah saat itu baru kita sadar ternyata banyak yang seperti itu (jaringan jihad, red),’’ paparnya.

Bahkan Kapolres tak menampik jika di KSB saat ini kondisi tersebut terjadi dan merasuk di lingkungan masyarakat. Tetapi juga sudah masuk ke sendi-sendi pemerintahan di Pemda KSB. “Pergerakan mereka secara soft (pelan) tanpa disadari masyarakat di sini (KSB) sudah sampai ke dalam pemerintahan. Dan kita terus memantau pergerakannya karena sewaktu-waktu dengan isu yang tepat mereka bisa bangkit,’’ Kapolres mengingatkan. (suara ntb)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive